KRISTEN INDIA TUNTUT PERLINDUNGAN LEBIH KEPADA PEMERINTAH

Komunitas Kristen India berdemo di depan kediaman Menteri Dalam Negeri India, menuntut perlindungan dari ekstrimis Hindu, Kamis 5 Februari 2015. (Foto: AP/Manish Swarup)
Komunitas berdemo di depan kediaman Menteri Dalam Negeri India, menuntut perlindungan dari ekstrimis , Kamis 5 Februari 2015. (Foto: AP/Manish Swarup)

, 16 Rabi’ul Akhir 1436/6 Februari 2015 (MINA) – Anggota Komunitas Kristen New Delhi melakukan demonstrasi menentang serangan baru-baru ini pada gereja-gereja dan diskriminasi agama.

Polisi di ibukota India menahan ratusan demonstran yang berdemo di depan kediaman Menteri Dalam Negeri India pada Kamis kemarin, Al-Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Mereka menuduh pemerintah pusat pimpinan Partai Bharatiya Janata tidak berbuat cukup untuk melindungi mereka.

Dua pekan sebelumnya, menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di New Delhi, Muslim dan Kristen telah mengirimkan pesan mendesak Obama menekan Perdana Menteri Narendra Modi campur tangan menghentikan kekerasan ekstrimis Hindu terhadap mereka.

Namun upaya mereka tidak membuahkan hasil hingga Obama meninggalkan India menuju Arab Saudi.

Direktur Institut Komunikasi dan Dialog Antar Agama Fr Dominic Emmanuel yang berbasis di New Delhi mengatakan kepada OnIslam.net, tidak seperti sebelumnya, sekarang kaum minoritas merasa terancam dan tidak aman.

Bahaya fanatisme Hindu muncul pada tahun 1992, ketika puluhan ribu aktivis Sangh Parivar menghancurkan situs sejarah dari abad ke-16, Masjid Babri yang berlokasi di Ayodhya, India Utara.

Kemudian pada 1999, beberapa anggota militan Hindu membakar sampai mati misionaris Australia Graham Staines dan dua anak kecil di Odisha.

Setelah pembunuhan Staines dan anak-anaknya, Sangh Parivar memulai kampanye ekstrimnya. Ribuan misionaris Kristen dipaksa memeluk agama Hindu di seluruh negeri dan para aktivis terpaksa menunda kegiatan misionaris mereka.

Marah dengan pengkristenan paksa oleh gereja, aktivis Sangh Parivar sering menyerang misionaris dan pekerja gereja lainnya dalam ratusan kasus di India, selama 15 tahun terakhir.

Banyak orang Kristen terluka, diperkosa dan dibunuh, serta banyak gereja telah dirusak. (T/P001)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0