Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kritik Netanyahu, Mantan Jenderal Israel: Perang di Gaza Tanpa Tujuan

Nur Hadis - Jumat, 14 Juni 2024 - 00:53 WIB

Jumat, 14 Juni 2024 - 00:53 WIB

6 Views

Tel Aviv, MINA – Seorang mantan jenderal Israel, Itzhak Brik mengkritik Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Kepala Staf Herzi Halevi atas kegagalan perang di Jalur Gaza, menurut laporan MEMO, pada Kamis (13/6).

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Maariv berjudul “Perang Tanpa Tujuan: Sementara Para Pemimpin Mempertahankan Posisi Mereka, Orang-Orang Kehilangan Anak-Anak” Brik menulis: “Di negara demokratis lainnya, mereka [tiga pejabat] akan dipecat dari pekerjaan mereka dan dikirim ke penjara.”

Sejak awal perang kejam Israel melawan Jalur Gaza yang terkepung, Brik secara terbuka mengkritik kepemimpinan militer dan politik di Israel dan menuduh mereka gagal memimpin perang.

“Sudah lama sekali pasukan kami tidak kembali dan berulang kali menyerang tempat-tempat yang telah kami duduki di Jalur Gaza. Kurangnya kekuatan tidak memungkinkan kami untuk bertahan lama di wilayah yang kami duduki, dan dalam setiap serangan kami menanggung akibat yang sangat besar dalam hal kematian dan cedera,” katanya.

Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih

Brik menambahkan, tentara pendudukan Israel tidak menyerang pejuang Hamas karena mereka “berperang dengan gaya gerilya dan tidak menginginkan pertempuran tatap muka”, namun pejuang Palestina “memasang perangkap, meledakkan tank, meluncurkan roket, dan bersembunyi di bukaan terowongan, menyebabkan kerugian besar bagi tentara Israel.”

Dia juga mengkritik taktik perang Israel, yang menurutnya menyebabkan kematian dan cederanya tentara.

Menurut data resmi tentara Israel, jumlah tentara dan perwira yang tewas sejak awal perang telah mencapai 650 orang, termasuk 298 orang sejak serangan darat dilancarkan pada akhir Oktober tahun lalu.

“Setiap hari, tentara kami terbunuh ketika mereka memasuki rumah-rumah yang terkepung tanpa disiplin operasional, tanpa prosedur dasar, tanpa pembelajaran, tanpa kendali dan pengawasan dari komandan senior, dan tanpa melakukan latihan dasar sebelum memasuki gedung, seperti menembakkan tank atau tembakan artileri dan mengirimkan pesawat, tanpa drone atau anjing polisi untuk memeriksa gedung,” tambahnya.

Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina