Jakarta, 28 Muharram 1438/29 Oktober 2016 (MINA) – Psoriasis merupakan penyakit peradangan kronis dan bersifat autoimun (penyakit yang muncul sebagai akibat dari reaksi sistem kekebalan atau sistem imun tubuh) yang terjadi pada kulit dan ditandai dengan munculnya bercak putih, perak, atau merah bersisik tebal di berbagai bagian tubuh.
“Psoriasis adalah penyakit kulit yang di sebabkan oleh autonium, bersifat kronik dan residif, yang dapat terjadi pada semua usia terutama usia dewasa,” kata Githa Rahmayunita dari Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) pada acara Peringatan Hari Psoriasis Sedunia 2016 bertema Mengenal Psoriasis Lebih Dekat, di Ruang Sasono Mulyo 3, Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (29/10).
Pada beberapa jenis Psoriasis, tambahnya, komplikasi yang diakibatkan dapat menjadi serius, seperti pada Psoriasis artropi (Psoriasis yang menyerang sendi), Psoriasis Postulosa (Psoriasis bernanah), dan Eritoderma dimana seluruh kulit akan menjadi merah disertai badan menggigil.
Seperti lazimnya penyakit kronis, Psoriasis memiliki tingkat kematian rendah namun cukup banyak penderitanya serta memiliki dampak luas pada kualitas hidup pasien ataupun kondisi sosial dan ekonominya. Hal tersebut membuat Psoriasis sangat berpotensi mempengaruhi seseorang secara psikologis.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Ringan Akhir Pekan Ini
“Meskipun tidak menyebabkan kematian, namun psoriasis sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi penderitanya, mulai dari gangguan tidur, menimbulkan rasa malu, merasa tidak percaya diri, hingga mengalami depresi dan bahkan menyulitkan kehidupan bekerja mereka,” ujarnya.
Prevalensi Poriasis bervariasi di berbagai populasi dunia. Meskipun insiden di Asia cenderung rendah, namun berdasarkan data tahun 2015 dari Departemen Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM, terdapat 71 kasus baru Psoriasis.
Oleh sebab itu, edukasi seputar Psoriasis masih dibutuhkan, terutama untuk mengeliminir hambatan yang mengganggu, seperti prasangka buruk, stigmatisasi, dan diskriminasi yang senantiasa dirasakan oleh penderita.
“Edukasi semacan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa Psoriasis merupakan suatu penyakit yang tidak menular, membutuhkan tindakan medis yang tepat, serta pengobatan melalui layanan kesehatan yang berkualitas baik,” tutupnya. (L/ima/R02)
Baca Juga: Hari Terakhir Pelunasan, Seluruh Kuota Haji Khusus 1446 H/2025 M Sudah Terisi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)