Addis Ababa, MINA – KTT Afrika mengakhiri sidangnya Ahad (16/2), di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, dengan seruan kepada anggotanya untuk menghentikan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Pernyataan tersebut meminta para pemimpin Afrika untuk menghentikan segala bentuk kerja sama atau normalisasi dengan Israel, hingga Israel mengakhiri pendudukan dan agresinya terhadap Palestina.
KTT yang dihadiri para pemimpin dan kepala negara dari negara-negara Afrika, menegaskan posisi tegas benua itu terhadap masalah Palestina.
Laporan Quds Press mengatakan, para pemimpin Afrika “mengutuk keras perang Israel dan agresi brutal di Jalur Gaza.”
Baca Juga: Rabi Senior Ultra-Ortodoks Desak Pengikutnya Tinggalkan Semua Lembaga Zionis
KTT menyatakan penolakan tegas mereka terhadap pelanggaran hukum internasional oleh Israel dan penargetan sistematisnya terhadap warga sipil dan infrastruktur di wilayah Palestina.
Para kepala negara-negara Afrika menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina, dan menekankan “perlunya mengadili Israel secara internasional atas pelanggaran yang terus dilakukannya.”
KTT Afrika ke-38 dimulai di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, Sabtu (15/2),. Sejumlah besar pemimpin Afrika berpartisipasi dalam pertemuan puncak tersebut.
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, juga hadir sebagai tamu dan menyampaikan pidato di pertemuan puncak tersebut yang membahas situasi di Palestina.
Baca Juga: Kanselir Jerman Tolak Pengerahan Pasukan ke Ukraina
Beberapa negara Afrika yang telah menjalin normalisasi hubungan dengan Israel, terutama setelah perjanjian Abraham pada tahun 2020, antara lain: Maroko (Desember 2020), Sudan (Oktober 2020), Mesir (1979), Chad (2019).
Beberapa negara Afrika yang menentang normalisasi dengan Israel, tapi justru mendukung perjuangan Palestina antara lain : Aljazair, Afrika Selatan, dan beberapa negara Sub-Sahara lainnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brussels Sepakati Resolusi Sanksi terhadap Israel