KTT Arab Dorong Hentikan Agresi Israel di Gaza

Nur Hadis - Kamis, 11 Januari 2024 - 12:55 WIB

Kamis, 11 Januari 2024 - 12:55 WIB

4 Views

Amman, MINA – KTT Arab selama 3 hari di kota pelabuhan Aqaba di Yordania memperingatkan terhadap pendudukan kembali sebagian wilayah Jalur Gaza oleh Israel.

KTT tersebut mempertemukan Raja Yordania Abdullah II, Presiden Mesir Abdel-Fattah Al-Sisi dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Dikutip dari Memo, Kamis, (11/1), ketiga pemimpin tersebut menyerukan,”Untuk mendorong penghentian agresi pendudukan Israel di Gaza dan untuk melindungi warga sipil yang tidak berdaya,” kata Kerajaan Yordania dalam sebuah pernyataan.

Mereka memperingatkan terhadap upaya untuk menduduki kembali bagian-bagian Jalur Gaza atau membangun zona aman di dalam Wilayah tersebut dan menyerukan agar warga Gaza dapat kembali ke rumah mereka, kata pernyataan itu.

Para pemimpin juga menegaskan penolakan terhadap rencana pendudukan Israel untuk mengusir paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Mereka juga menolak semua upaya untuk menghilangkan masalah Palestina, dan memisahkan Gaza dan Tepi Barat, yang merupakan perpanjangan tangan Negara Palestina.

Para pemimpin Arab tersebut juga menggarisbawahi perlunya memberikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan memadai kepada penduduk Gaza untuk meringankan kondisi kemanusiaan yang tragis di wilayah tersebut.

Penjajah Israel telah menggempur daerah kantong Palestina sejak serangan lintas batas oleh kelompok pejuang Gaza Palestina pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 23.357 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 59.410 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Sekitar 1.200 pemukim ilegal pendudukan Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas tersebut.

Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh pendudukan Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.

Sekitar 85 persen warga Gaza telah mengungsi, sementara semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB. Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung dan kurang dari separuh truk bantuan memasuki wilayah tersebut sebelum konflik dimulai. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)