Nay Pyi Taw, MINA – Sebanyak 36 poin Pernyataan Ketua KTT Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) Ke-13 di Nay Pyi Taw, Myanmar, tidak menyebutkan masalah Negara Bagian Rakhine dan isu tentang Rohingya.
Didirikan pada tahun 1996, ASEM adalah platform untuk dialog dan kerja sama mengenai isu-isu global. Ini menyatukan 30 negara dari Eropa dan 21 dari Asia, yang secara kolektif mencakup 60 persen populasi global.
Rapat para pemimpin dan Menteri Luar Negeri dari 51 negara tersebut diadakan setiap dua tahun.
Tahun ini, pertemuan para menteri luar negeri diadakan di Myanmar pada saat lebih dari 610.000 orang Rohingya harus melarikan diri dari “pembersihan etnis” dan berlindung di Bangladesh sejak 25 Agustus. Demikian BD News24 memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pertemuan ASEM tahun ini diselenggarakan dan diketuai oleh Aung San Suu Kyi, Penasihat Negara Myanmar, yang telah dikritik dunia internasional karena tidak berbuat cukup untuk menghentikan kekerasan terhadap warga minoritas Rohingya.
Pernyataan Ketua ASEM tidak menyebut apa pun tentang situasi Rohingya atau situasi Negara Bagian Rakhine. Pernyataan itu lebih menyoroti masalah terorisme global. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu