KTT Di Istanbul, Menlu RI Tekankan Persatuan Negara-Negara OKI

, 6 Rajab 1437/13 April 2016 (MINA) – Terkait banyaknya konflik di negara negara OKI, Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi tekankan pentingnya persatuan dalam (Organisasi Kerjasama Islam) OKI untuk dapat menyelesaikan perbedaan dan konflik secara damai serta menghadapi berbagai tantangan terkini di Dunia Islam.

Hal itu disampaikannya dalam pertemuan Council of Foreign Ministers dalam rangka persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Turki (12/4),

Berdasarkan rilis resmi Kementrian Luar Negeri RI, yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara anggota terhadap inisiatif Indonesia untuk membentuk OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution. Hal ini diharapkan membantu dan mencari solusi secara damai dari berbagai konflik yang ada di dunia Islam.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI sesalkan bahwa umat Islam saat ini berada di tengah masalah migrasi ireguler di Eropa dan laut Andaman Mei tahun lalu. Negara-negara OKI dipandang harus bekerja sama mencari solusi mengatasi masalah ini di negara asal.

Langkah yang di lakukan oleh Bali Proses menurut Menlu Retno dapat menjadi contoh untuk OKI dalam mengatasi isu migran ireguler. “Tanpa perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di negara asal isu migran ireguler akan terus menjadi masalah” tutur Menlu RI.

Selain itu, Menlu Retno menyatakan, OKI harus mampu menjawab tantangan baru dunia. “OKI harus mampu menjalankan kegiatan “Go beyond business as usual” ujar Menlu RI.

Menlu RI juga tegaskan bahwa negara anggota OKI memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus mempromosikan Islam sebagai “Rahmatan-lil-Alamin”. Charter OKI memandatkan negara anggota untuk menjaga dan mempromosikan nilai Islam yang damai, toleran, setara, adil, dan mengedepankan martabat manusia.(T/P008/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.