Tunis, MINA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dijadwalkan akan membahas agenda utama Suriah dan Palestina.
Namun Liga Arab mengatakan, kembalinya Suriah ke anggota organisasi tidak termasuk dalam pembahasan dalam pertemuan puncak reguler negara-negara Arab yang akan berlangsung di Tunis akhir bulan ini.
Jubir Sekjen Liga Arab, Mahmoud Afifi, mengatakan pada Quds Press, Ahad, 24 Maret, “Sampai hari ini, masalah pengembalian Suriah belum ada dalam agenda dan belum secara resmi diusulkan oleh pihak mana pun.”
Dia menambahkan, apa yang akan dipresentasikan pada pertemuan puncak itu, terkait dengan krisis Suriah, yang sudah di atas meja.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Dia menyebutkan, pembahasan mencakup sekitar 20 proyek, terutama masalah Palestina, krisis Suriah, situasi di Libya dan Yaman, dan dukungan perdamaian, pembangunan dan stabilitas di Sudan.
Mengenai masalah Palestina, ia mengatakan bahwa itu akan menjadi prioritas untuk menghadapi situasi mendesak pada Otoritas Palestina dan rakyat Palestina.
Dia menunjukkan bahwa KTT Tunis menyiapkan resolusi tentang Dataran Golan di Suriah dalam perkembangan terakhir, mengacu pada pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyerukan pengakuan Israel atas Golan.
Dia mengatakan, keputusan pertemuan menteri dan KTT Arab menekankan identitas Arab dari Golan serta kedaulatannya.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Pertemuan persiapan untuk KTT akan dimulai pada Selasa, 26 Maret dengan pertemuan pejabat senior Dewan Ekonomi dan Sosial, diikuti dengan pertemuan Perwakilan Tetap Negara-negara Arab pada 27 Maret dan pertemuan Dewan Ekonomi dan Sosial di tingkat menteri pada 28 Maret.
Dia menambahkan bahwa pertemuan para menteri luar negeri akan diadakan pada tanggal 29 Maret, dan pada tanggal 30, para pemimpin akan diadakan pada tanggal 31.
KTT tersebut akan dipimpin oleh Presiden Tunisia Béji Kayed Sibsi dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kepala kebijakan luar negeri UE Federica Mugrini, Ketua Komisi AU Moussa Fakih dan Sekretaris Jenderal OKI Yousef Al-Othaimeen. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)