Jakarta, MINA – Kualitas udara di DKI Jakarta pada Jumat (30/5) buruk, masyarakat rentan diimbau tetap beraktivitas di rumah.
Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) yang tercatat pada Jumat pagi, tingkat polusi udara mencapai angka 152, level termasuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok rentan.
Kualitas udara Jakarta saat ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, terutama bagi anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit pernapasan seperti asma.
“Polutan utama yang mendominasi saat ini adalah PM2.5, partikel halus berukuran kurang dari 2,5 mikron yang dapat masuk ke saluran pernapasan dan menembus paru-paru,” ujar dr. Lestari Wibowo, pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Indonesia.
Baca Juga: BMKG: Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Sangat Lebat Disertai Angin Kencang
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker saat bepergian, dan memperbanyak konsumsi air putih.
Beberapa sekolah juga dikabarkan mempertimbangkan untuk kembali menerapkan kegiatan belajar dari rumah apabila kualitas udara terus menurun.
Sementara itu, sejumlah komunitas lingkungan menyuarakan kembali pentingnya percepatan transisi energi bersih dan penguatan transportasi publik ramah lingkungan. “Ini bukan hanya soal cuaca atau musiman, tapi pola jangka panjang yang perlu diatasi dengan kebijakan serius,” kata Riko Pratama, aktivis dari Koalisi Langit Biru.
Data dari IQAir juga menunjukkan bahwa Jakarta kembali masuk dalam 10 besar kota dengan polusi udara terburuk di dunia pada hari ini. []
Baca Juga: BNPB: Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana dalam Beberapa Hari
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penyelenggaraan Paling Sepi dalam 30 Tahun, DPR RI Desak Evaluasi dan Revisi UU Haji