Jakarta, MINA – Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta pada Senin (27/10) tercatat berada pada level 72 AQI⁺ US, yang dikategorikan sedang. Artinya, kualitas udara masih tergolong aman untuk sebagian besar masyarakat, namun dapat berdampak ringan bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
Berdasarkan data pemantauan dari situs pemantau kualitas udara IQAir, indeks 72 menunjukkan konsentrasi polutan utama berupa partikulat PM2.5 yang berasal dari aktivitas transportasi, industri, serta pembakaran terbuka di sekitar wilayah Jabodetabek. Kondisi ini membuat langit Jakarta tampak sedikit berkabut di beberapa titik sejak pagi hari.
Pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan. “Meski kualitas udara masih dalam kategori sedang, kami menyarankan warga untuk membatasi aktivitas luar ruang pada jam-jam sibuk, terutama bagi kelompok rentan,” ujar seorang pejabat DLH Jakarta, Senin (27/10).
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk turut berperan dalam menjaga kualitas udara dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menanam pohon di lingkungan rumah, serta menghindari pembakaran sampah.
Baca Juga: UI Gelar Seminar Internasional “Megathrust Solutions” Bahas Strategi Antisipasi Risiko Bencana
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, kondisi udara di Jakarta dapat membaik apabila angin dari arah selatan dan barat daya membawa massa udara bersih dari wilayah pesisir selatan Jawa dalam beberapa hari ke depan.
Dengan tingkat polusi yang masih fluktuatif, warga Jakarta diimbau untuk terus memantau perkembangan kualitas udara melalui aplikasi resmi DLH DKI Jakarta maupun platform pemantau udara daring lainnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius
















Mina Indonesia
Mina Arabic