Jakarta, MINA – Situs pemantauan kualitas udara IQAir mencatat bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada kategori tidak sehat pada Kamis (9/10) pagi. Bahkan, situs tersebut menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Berdasarkan pantauan di kawasan Jakarta Selatan pukul 07.30 WIB, tampak kabut tipis menyelimuti langit ibu kota. Sejumlah gedung pencakar langit tampak samar dan tidak terlihat jelas akibat kabut yang disebabkan oleh tingginya kadar polutan di udara.
Menurut data dari IQAir, indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta pagi ini tercatat di angka 166, dengan kategori tidak sehat. Semakin tinggi angka AQI, semakin tinggi pula tingkat pencemaran udara yang berisiko bagi kesehatan masyarakat.
Polutan utama yang mendominasi udara Jakarta adalah partikulat halus PM 2,5, yaitu partikel berukuran sangat kecil yang dapat menembus saluran pernapasan hingga ke paru-paru dan berdampak pada kesehatan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Duta Besar Baru, Ini Daftarnya!
Data kualitas udara tersebut dihimpun dari berbagai lembaga, di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta sejumlah lembaga pemantau swasta yang bekerja sama dengan IQAir.
Kondisi udara yang tidak sehat ini menjadi peringatan bagi warga untuk membatasi aktivitas luar ruangan dan menggunakan masker pelindung ketika beraktivitas di luar. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah serius dalam mengendalikan sumber pencemaran udara, terutama dari sektor transportasi dan industri. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Sugiono: Pemerintah Pantau Rencana Kehadiran Atlet Israel ke Jakarta