Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kualitas Udara Jakarta Kembali di Level Tidak Sehat

Mujiburrahman Editor : Sri Astuti - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views ㅤ

kualiats udara jakarta yang memburuk (foto: MINA)

Jakarta, MINA – Kualitas udara di Jakarta pada Senin (3/11) pagi tercatat dalam kategori tidak sehat, menurut data dari laman pemantau kualitas udara dunia, IQAir, yang diperbarui pada pukul 05.00 WIB. Masyarakat, terutama kelompok rentan, diimbau untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

IQAir mencatat indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada pada angka 112, dengan konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 52 mikrogram per meter kubik. Angka tersebut 10,4 kali lebih tinggi dari ambang batas panduan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PM 2,5 merupakan partikel halus berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron yang terdapat dalam debu, asap, dan jelaga. Paparan jangka panjang terhadap partikel ini dapat meningkatkan risiko kematian dini, terutama pada penderita penyakit jantung dan paru-paru kronis.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat disarankan mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela, serta menggunakan alat penyaring udara di dalam rumah.

Baca Juga: BMKG Prakirakan Sejumlah Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

Dalam pantauan IQAir, kualitas udara Jakarta menempati peringkat keempat terburuk di Indonesia, di bawah Serpong, Banten (178); Tangerang (175); dan Tangerang Selatan (157).

Di sisi lain, fenomena hujan yang mengandung mikroplastik di wilayah Jakarta juga menambah kekhawatiran terhadap kualitas udara dan lingkungan perkotaan.

Ketua Sub-Kelompok Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono, mengimbau masyarakat agar memantau kondisi udara sebelum beraktivitas di luar rumah.

Ia menyarankan penggunaan masker KN95 bagi kelompok sensitif meski terasa kurang nyaman karena ketebalannya. Namun, masker medis biasa juga dinilai cukup efektif untuk mengurangi paparan partikel PM 2,5 yang di antaranya mengandung unsur mikroplastik.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Tegaskan Sikap Anti-Israel, Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Palestina di Jakarta

“Masker medis sudah cukup membantu menyaring sebagian besar partikel halus di udara, termasuk mikroplastik,” ujarnya.

Kualitas udara yang menurun ini diharapkan menjadi perhatian serius semua pihak, mengingat dampaknya tidak hanya terhadap kesehatan pernapasan, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat ibu kota secara keseluruhan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jama’ah Muslimin Serukan Aksi Global Atasi Krisis Kemanusiaan Terburuk di Sudan

Rekomendasi untuk Anda