Jakarta, MINA – Kualitas udara di wilayah Jakarta kembali memburuk pada Selasa (4/11), dengan indeks kualitas udara (AQI⁺ US) mencapai angka 129. Angka tersebut masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, terutama anak-anak, perempuan, dan masyarakat dengan kondisi kesehatan rentan.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Rasio Ridho Sani, menyampaikan bahwa penyebab utama penurunan kualitas udara di kawasan Jabodetabek masih didominasi oleh emisi kendaraan bermotor.
“Emisi kendaraan bermotor masih menjadi kontributor utama penurunan kualitas udara. Oleh karena itu, KLH dan BPLH terus berupaya agar bahan bakar yang tersedia memenuhi standar Euro 4,” ujar Rasio dalam keterangan kepada awak media, Selasa (4/11).
Sebagai langkah konkret, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk memperkuat pengawasan terhadap sumber emisi serta mempercepat implementasi bahan bakar ramah lingkungan.
Baca Juga: Sukamta: OKI Punya Tanggung Jawab Moral Hentikan Segera Konflik di Sudan
Langkah ini diharapkan dapat menekan laju pencemaran udara dan memperbaiki kualitas udara Jakarta yang dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan tren penurunan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya perbaikan kualitas udara, di antaranya dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 71 Karya Lulus Seleksi Kompetisi Film Islami Nasional 2025




															
								








															
															
															
															
															
															
															
															
															



															
Mina Indonesia
 Mina Arabic