Jakarta, MINA – Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (30/9) kembali menjadi sorotan publik setelah terpantau berada pada level tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Berdasarkan data pemantauan real-time dari IQAir, indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di ibu kota tercatat di angka 113. Angka tersebut menunjukkan kualitas udara yang berpotensi berdampak buruk terhadap kesehatan kelompok rentan.
Kategori sensitif yang dimaksud antara lain anak-anak, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit jantung dan paru. Mereka disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan atau menggunakan perlindungan seperti masker khusus apabila harus beraktivitas di luar.
Meski tingkat pencemaran udara ini belum masuk kategori berbahaya bagi masyarakat umum, para pakar kesehatan mengingatkan bahwa paparan jangka panjang tetap bisa menimbulkan risiko serius, terutama jika tidak ada langkah mitigasi yang dilakukan.
Baca Juga: BMKG: Jakarta Didominasi Berawan, Hujan Ringan di Selatan dan Timur
Sejumlah aktivis lingkungan kembali mendesak pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan emisi kendaraan dan industri, yang disebut sebagai penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Selain itu, warga diimbau meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memperbanyak penghijauan.
Situasi kualitas udara Jakarta terus menjadi perhatian karena berdampak langsung pada kesehatan masyarakat serta kualitas hidup di perkotaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimat Jabodetabek Bahas Peran Muslimah dalam Perjuangan Pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina