Jakarta, MINA – Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (23/8) terus memburuk hingga masuk kategori “tidak sehat”. Berdasarkan pemantauan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) tercatat pada level 178 AQI US, sehingga menjadikan Jakarta salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia hari ini.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan dampak bagi kesehatan, terutama kelompok masyarakat rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
Karena itu, warga diimbau untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah serta menghindari kerumunan.
Para ahli kesehatan menegaskan, paparan udara dengan kualitas buruk secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, menurunkan daya tahan tubuh, dan memperburuk penyakit kronis.
Baca Juga: Pecinta Alam TNGHS Gandeng Mahasiswa Jaga Kelestarian Hutan
Pemerintah daerah diharapkan meningkatkan langkah mitigasi serta memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai kondisi udara di Jakarta.
Menurut platform pemantau kualitas udara global IQAir, nilai indeks tersebut menunjukkan tingginya konsentrasi partikel halus PM2.5 di udara Jakarta, yang mencapai 92,4 µg/m³ IQAir.
Sebagai perbandingan, batas panduan tahunan PM2.5 dari WHO jauh lebih rendah, sehingga pencapaian tersebut mencerminkan tingkat polusi yang sangat mengkhawatirkan IQAir.
Akibat kondisi ini, warga — terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan, sangat dianjurkan untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah serta sebisa mungkin menghindari kerumunan. []
Baca Juga: Hujan Ringan Guyur Jakarta Pagi Ini, Suhu Maksimum 29 Derajat
Mi’raj News Agency (MINA)