Jakarta, MINA – Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta pada Rabu (15/10) pagi tercatat berada pada kategori tidak sehat, menempatkan ibu kota Indonesia itu di peringkat ke-15 sebagai salah satu kota dengan udara terburuk di dunia.
Menurut data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.20 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta berada di angka 147, dengan konsentrasi PM2.5 mencapai 40 mikrogram per meter kubik. Angka ini termasuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, seperti anak-anak, lansia, dan penderita gangguan pernapasan.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta masih berada di atas ambang batas aman yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menetapkan batas aman konsentrasi PM2.5 sebesar 15 mikrogram per meter kubik dalam 24 jam.
Beberapa wilayah di Jakarta, seperti Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, dilaporkan memiliki tingkat polusi lebih tinggi dibanding kawasan lain. Aktivitas kendaraan bermotor, emisi industri, serta kondisi cuaca yang minim angin turut memperparah penumpukan polutan di udara.
Baca Juga: RMI PBNU Layangkan Tujuh Tuntutan ke Trans7, Tegaskan Pembelaan terhadap Pesantren
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan, terutama bagi kelompok sensitif, serta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Kondisi udara yang tidak sehat ini kembali menjadi pengingat pentingnya langkah konkret untuk mengurangi emisi dari kendaraan bermotor dan industri, serta memperbanyak ruang hijau guna meningkatkan kualitas udara di ibu kota. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Viral Tayangan Xpose di Trans7, Gus Yahya: Isinya Terang-terangan Menghina Pesantren
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur