Jakarta, MINA – Bank BCA Syariah mencatat pertumbuhan positif dari segi Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan Laba di kuartal 3 (tiga) tahun 2021.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum memaparkan, aset BCA Syariah di akhir September 2021 tercatat sebesar Rp9,8 triliun, meningkat sebesar 13,7% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan September 2020 yang sebesar Rp 8,6 triliun.
“Pertumbuhan Aset BCA Syariah didukung oleh pertumbuhan DPK yang per September 2021 mencapai Rp6,8 triliun atau meningkat 12,8% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp6,1 triliun,” katanya.
Ia mengatakan, sementara pembiayaan BCA Syariah sampai September 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan kendati masih menghadapi tantangan pemulihan dunia usaha yang masih berjalan serta tren risiko kredit yang relatif masih tinggi.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pembiayaan BCA Syariah per September 2021 tercatat sebesar Rp5,9 triliun, tumbuh 7,2% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pembiayaan masih didominasi oleh sektor produktif, namun demikian pembiayaan konsumer menunjukkan tren meningkat 22,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan pembiayaan konsumer didukung oleh tingginya permintaan pembiayaan rumah dan kendaraan bermotor yang didukung oleh promosi margin ringan dan angsuran pasti melalui kegiatan KPR BCA ONLINEXPO dan kerja sama strategis dengan beberapa developer ternama.
Yuli mengatakan, “penyaluran pembiayaan masih menjadi tantangan di kuartal III 2021 akibat dampak pandemi yang masih berlangsung,”
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Namun BCA Syariah tetap berupaya menjalankan fungsi intermediasi perbankan dengan baik dan berusaha menjaga kualitas pembiayaan di level yang baik. Per September 2021, NPF (Non-Performing Financing) BCA Syariah berada pada 1,2% secara gross dan 0,01% secara nett”.
Sementara pada aspek profitabilitas, BCA Syariah mencatatkan laba sebelum pajak di September 2021 sebesar Rp64,9 miliar, meningkat 14,7% dibandingkan September 2020 sebesar Rp56,6 miliar. Peningkatan laba dihasilkan dari upaya BCA Syariah untuk mengelola liabilitas dan aktiva produktif secara optimal.
Dalam rangka memberikan layanan kepada BCA Syariah dengan lebih baik, BCA Syariah terus memperkuat sinergi dengan BCA sebagai induk usaha melalui berbagai pengembangan pada layanan cabang dan peningkatan fitur perbankan elektronik.
Dalam hal layanan cabang, sinergi BCA Syariah dan BCA diantaranya diwujudkan melalui Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) yang kini ada di 100 kantor cabang BCA. Dengan layanan ini, nasabah bisa melakukan setoran awal biaya haji di cabang LSBU BCA terdekat.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Sementara peningkatan layanan melalui perbankan elektronik diantaranya diwujudkan melalui penambahan fitur Setor Tunai di ATM BCA sehingga nasabah BCA Syariah dengan mudah melakukan setoran tunai melalui ATM dan saldonya langsung efektif di rekening BCA Syariah.
Nasabah juga kini dapat melakukan top up Flazz di ATM BCA dengan sumber dana rekening BCA Syariah. Selain itu, ada juga fitur pembayaran QR di BCA Syariah Mobile yang mempermudah nasabah melakukan pembayaran belanja secara non tunai.
“Kami terus berupaya melakukan percepatan layanan digital banking untuk mendukung kemudahan dan kenyamanan nasabah bertransaksi di tengah keterbatasan kegiatan masyarakat,” Yuli menambahkan.
Dengan menjaga kualitas kemitraan dan secara berkesinambungan melakukan pengembangan dalam hal produk, layanan dan pemanfaatan teknologi, BCA Syariah optimis untuk meraih pertumbuhan kinerja positif secara keseluruhan pada akhir tahun 2021 di kisaran 8-10%. (R/R4/P1)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Mi’raj News Agency (MINA)