Yerusalem, MINA – Mantan Kepala Departemen Penelitian Intelijen Militer Israel, Jacob Amidror, mengungkapkan rincian serius tentang kubah besi, sistem persenjataan canggih Israel anti rudal, yang ternyata tidak mampu menghadang serbuan rudal dari Gaza yang dilakukan dalam jumlah besar secara bersamaan.
“Jika sebuah roket ditembakkan ke lokasi yang berjarak kurang dari beberapa kilometer jauhnya, kami tidak punya cukup waktu untuk mencegatnya,” kata Yaakov Amidror kepada The Jerusalem Post pada hari Selasa (7/5).
Dia mencatat bahwa Israel memiliki celah kritis dalam sistem pertahanannya, seperti dilaporkan Safa.
Amidror mengatakan, dalam kasus rudal yang menabrak mobil di dekat Kibbutz Yad Mordechai di perbatasan Gaza dan dari sudut pandang sistem pertahanan, itu adalah area terbuka yang bebas dari kehidupan, sehingga tidak keberatan dengan rudal seperti itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Brigade Izzudin al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas mengumumkan pada Senin (6/5) malam, bahwa mereka berhasil mengatasi “kubah besi” yang digunakan oleh Israel untuk mencegat rudal.
Juru bicara Al-Qassam, Abu Obeida mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, bahwa tentaranya berhasil mengatasi apa yang disebut kubah besi dengan mengadopsi taktik menembakkan puluhan roket dalam satu serangan.
Dia mengatakan bahwa intensitas tinggi dari api dan kemampuan merusak besar dari roket yang diluncurkan Al-Qassam di garis pertempuran, berhasil menyebabkan kerugian besar dan kehancuran pihak pendudukan sehingga memporakporandakan semua perhitungannya selama ini.
Channel 2 Israel berbahasa Ibrani juga mengkonfirmasi sore hari ini, bahwa pejuang Hamas telah menembus sistem kubah besi selama putaran terakhir pertempuran dan melemahkan efektivitasnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Channel itu mengatakan bahwa pejuang Hamas menembakkan peluru kendali ke kota-kota di selatan, yang membingungkan sistem dan tidak dapat mengatasi semua serangan rudal ini.
Dia menunjukkan, bahwa ini menyebabkan jatuhnya beberapa roket pada bangunan, pabrik dan kendaraan, menyebabkan kematian empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Hal itu menunjukkan kegagalan Israel dalam pengembangan sistem kubah besi yang signifikan untuk menghadapi serangan sejumlah besar roket dalam waktu bersamaan.
Di lain fihak Hamas berfokus pada titik ini secara khusus dan telah terbukti sistem pertahanan udara anti rudal kubah besi menunjukkan ketidakmampuannya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Gencatan senjata dicapai di bawah mediasi Mesir, tapi masih ada pelanggaran. Israel melancarkan serangan berdarah ke Jalur Gaza pada hari Sabtu dan Ahad menewaskan 27 orang, termasuk tiga wanita, dua gadis, satu anak dan dua anak.
Perlawanan menanggapi agresi Israel dengan pembombardir secara intensif target Israel di kantong Gaza dan kota Ashkelon, Ashdod, Beersheba dan Kiryat Malachi, menewaskan empat orang Israel dan melukai puluhan lainnya.
Perlawanan menargetkan dua kendaraan militer lapis baja Israel di timur dan utara Jalur Gaza, dan tepat sasaran.
Perlawanan juga menyiarkan dua klip video yang menunjukkan cedera kedua kendaraan secara akurat, dan Israel juga tidak mengungkapkan ukuran kerugiannya. (T/B05/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj news agency (MINA)