Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumandang Surah Al-Isra’ dari Jakarta untuk Palestina

Widi Kusnadi Editor : Rendy Setiawan - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

10 Views

Ratusan peserta aksi di Jakarta pada Senin (27/1) melantunkan surah Al-Isra sebagai tanda solidaritas untuk Palestina (foto: MINA)

DI BAWAH langit Jakarta, lantunan suara-suara penuh harap dan doa teriring dari ratusan jiwa yang berkumpul dengan satu tujuan, satu iman dan satu seruan, tegakkan keadilan, hapuskan penjajahan.

Matahari pada Senin pagi (27/1) masih bersembunyi. Semilir angin yang berembus lembut menambah kesejukan suasana, seolah-olah langit turut memberkahi aksi damai itu. Lantunan Surah Al-Isra kembali menggema.

Kali ini, peserta aksi melantunkannya dengan mata berkaca-kaca, membayangkan betapa besar penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina, namun tetap yakin bahwa pertolongan Allah selalu dekat.

Spanduk-spanduk bertuliskan “Save Al-Aqsa”, “Free Palestine”, dan kutipan ayat-ayat Al-Quran berkibar dari tangan para peserta aksi.

Baca Juga: Mengapa Seorang Muslim Harus Memiliki Pemimpin? Penjelasan Surat An-Nisa Ayat 59

Seorang orator di podium aksi dengan lantang mengumandangkan seruan, “Jangan biarkan kezaliman ini terus terjadi! Kita adalah saksi sejarah, dan sejarah akan mencatat apa yang kita lakukan hari ini.”

Di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, gema surah Al-Isra’ mengalun, menggetarkan hati setiap insan yang hadir, membelah hiruk pikuk ibu kota dengan keagungan firman-Nya.

Langkah-langkah kecil menyatu dalam irama yang penuh keyakinan. Orang tua, anak-anak, pria, dan wanita dari berbagai penjuru kota datang membawa spanduk, poster, dan suara harapan mereka.

Namun, tak ada satu pun suara yang lebih merdu daripada lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang mereka bacakan bersama.

Baca Juga: Isra Miraj dan Pembebasan Masjidil Aqsa

Surah Al-Isra, surah yang mengisahkan perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, kini menjelma menjadi pengingat akan kisah bangsa yang pernah berjaya namun pasti akan runtuh karena kejahatan, kedzaliman dan kesombongan mereka.

Di tengah barisan itu, berdiri seorang ulama yang dihormati, Imaam Yakhsyallah Mansur. Dengan tenang, beliau memimpin tausiyah yang menggugah. Suaranya lembut namun berwibawa, menyelami kedalaman makna ayat-ayat yang baru saja dilantunkan.

Surah Al-Isra bukan sekadar kisah perjalanan Nabi kita, tetapi juga peringatan bagi kita semua. Peringatan bahwa sebuah bangsa yang dzalim, lagi melampaui batas, pasti akan menemui kehancuran.

Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan dalam firman-Nya tentang kehancuran kaum Yahudi yang melanggar janji-Nya? Dan kini, kita melihat sejarah itu berulang di depan mata kita.

Baca Juga: Tak Ada Tempat Bersembunyi: Kisah Penyandang Disabilitas Gaza di Tengah Genosida

Mata para peserta aksi damai tertuju kepadanya. Mereka menyimak dengan seksama setiap kalimat demi kalimat yang terucap. Imaam Yakhsyallah melanjutkan dengan penjelasan yang membakar semangat, namun tetap teduh.

Beliau menjelaskan bahwa Surah Al-Isra adalah surah yang membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga amanah, keadilan, dan kehormatan tempat-tempat suci, termasuk Masjid Al-Aqsa yang kini berada di bawah ancaman penjajahan Zionis Yahudi.

Palestina adalah tanah para nabi. Tanah yang diberkahi. Maka kita, sebagai umat Islam, tidak boleh berpangku tangan. Kita mungkin tidak bisa mengangkat senjata, tetapi kita punya senjata yang lebih dahsyat: doa dan solidaritas.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah wujud kecil dari cinta kita kepada saudara-saudara kita di Palestina,” tuturnya.

Baca Juga: Sepekan Gencatan Senjata, Direktur RS Kamal Adwal Masih dalam Penahanan

Pesan dari aksi damai ini begitu jelas. Solidaritas untuk Palestina adalah kewajiban moral dan spiritual. Surah Al-Isra menjadi simbol perjuangan dan peringatan bahwa keadilan akan selalu menang, meski jalan menuju ke sana dipenuhi rintangan.

Dalam salah satu ayatnya, Allah SWT berfirman:

“Dan Kami telah menetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ‘Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.'” (QS. Al-Isra [17]: 4)

Ayat ini menjadi renungan mendalam bagi seluruh peserta aksi. Zionis yang kini menjajah tanah Palestina tak ubahnya seperti kisah Bani Israil di masa lampau, yang dihancurkan karena kezaliman mereka sendiri.

Baca Juga: Pesona Kota Lama, Harmoni antara Agama dan Budaya

Tausiyah Imaam Yakhsyallah ditutup dengan doa yang menggugah hati. Dengan tangan yang menengadah, beliau memohon kepada Allah agar melindungi saudara-saudara di Palestina, menjaga Masjid Al-Aqsa, dan memberikan kekuatan kepada umat Islam untuk terus berjuang.

Ribuan peserta mengamini doa itu, mengharapkan rahmat dan pertolongan Allah yang tak bertepi.

Ketika aksi damai itu usai, langit Jakarta seolah tersenyum. Matahari yang sejak pagi bersembunyi di balik awan kini muncul perlahan, memberikan cahaya hangat kepada mereka yang telah berjuang menyuarakan keadilan.

Para peserta aksi pulang dengan hati yang ringan, membawa semangat baru untuk terus mendukung Palestina, baik melalui doa, donasi, maupun suara-suara pembelaan.

Baca Juga: Pecahnya Kabinet Netanyahu Pasca Gencatan Senjata

Aksi damai itu bukan sekadar peristiwa sehari. Ia adalah pernyataan iman, bahwa umat Islam tidak akan pernah diam ketika saudara-saudara mereka tertindas.

Kumandang Surah Al-Isra dari Jakarta hari itu adalah bukti bahwa keadilan masih hidup di hati manusia. Seperti pesan yang tersirat dalam surah itu, kezaliman, sebesar apa pun pasti akan runtuh oleh kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pertukaran Tahanan Membuka Mata Dunia, Sorotan Tajam Ketidakadilan di Balik Perang Palestina-Israel

Rekomendasi untuk Anda