Ramallah, MINA – Tekhnik kuncian lutut polisi Amerika Serikat (AS) terhadap leher George Floyd yang dipermasalahkan oleh dunia internasional karena kekejamannya, ternyata setiap hari dilakukan oleh polisi dan tentara Israel terhadap warga Palestina.
Kuncian yang diabadikan dalam sebuah video itu akhirnya membunuh Floyd, pria Afrika-Amerika yang kemudian memicu kemarahan dan protes warga. Selama sepekan kota-kota di seluruh AS dilanda protes menentang rasisme dan kebrutalan polisi, yang berujung kerusuhan, pembakaran dan penjarahan toko-toko.
Untuk satu komunitas, kekerasan tidak proporsional yang dihadapi oleh orang kulit hitam di tangan pasukan polisi AS memiliki resonansi khusus karena mencerminkan pengalaman mereka sendiri dengan pihak berwenang.
Namun bagi warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki, ekses terburuk dari jenis yang terlihat di AS baru-baru ini, adalah kejadian yang hampir setiap hari terjadi.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Setelah pembunuhan Floyd, orang Palestina dengan cepat menarik paralel antara gambar akhir dari pria yang menderita di bawah lutut polisi AS dengan kuncian serupa yang digunakan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap para lelaki dewasa dan anak-anak Palestina.
“Gila, bagaimana hal yang sama terjadi di Palestina tetapi dunia memilih untuk mengabaikannya,” tulis atlet Palestina Mohammad Alqadi di Twitter-nya di atas empat gambar terpisah yang menunjukkan tentara Israel menjepit leher atau kepala warga Palestina ke tanah dengan lutut.
Pembunuhan orang-orang Palestina oleh pasukan Israel juga merupakan kejadian biasa. Pada tahun 2019, 135 orang Palestina terbunuh oleh pasukan Israel dengan 108 di Gaza dan 27 lainnya di Tepi Barat, menurut PBB.
Kesamaan tidak berakhir di sana karena beberapa aktivis telah menarik paralel antara cara polisi AS menangani protes terhadap kebrutalan polisi setelah kematian Floyd dan cara Israel menangani protes di Gaza.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Di Twitter, kelompok kerja BDS dan Solidaritas Palestina di dalam Sosialis Demokrat Amerika menulis: “Kekerasan polisi yang terjadi malam ini di Minneapolis langsung dari buku pedoman IDF (Pasukan Pertahanan Israel). Berapa kali kita melihat pemberontakan di Gaza bertemu dengan badai gas air mata? Berapa kali orang Palestina di Tepi Barat disiram dengan air sigung selama protes? Polisi AS berlatih di Israel.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel