Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan Bersejarah Presiden Erdogan ke Indonesia: Mempererat Diplomasi dan Dukungan bagi Palestina

Rana Setiawan Editor : Bahron Ans. - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Pertemuan bilateral Presiden Republik Turkiye, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 12 Februari 2025.(Foto: X Setkab RI)

KUNJUNGAN Presiden Republik Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, ke Indonesia pada 11-12 Februari 2025 menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Lebih dari sekadar seremoni, pertemuan tersebut mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat kemitraan strategis di berbagai sektor, termasuk pertahanan, ekonomi, dan pendidikan.

Dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks, kerja sama erat antara Indonesia dan Turkiye tidak hanya memiliki dampak bilateral, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas regional dan global.

Dalam pertemuan bilateral Presiden Erdogan dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 12 Februari 2025, dengan agenda yang padat, telah berlangsung intensif dan produktif. Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis dan menandatangani sejumlah kesepakatan penting, sejumlah 13 perjanjian kerja sama yang mencakup berbagai bidang.

Salah satu kesepakatan utama adalah rencana pembangunan pabrik drone tempur Baykar di Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pertahanan dan teknologi nasional. Selain itu, kedua negara juga membahas peningkatan perdagangan bilateral dan kerja sama di sektor energi serta pendidikan.

Baca Juga: Sambut Ramadhan dengan Bekal Ilmu, Taubat dan Doa

Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan

Kesepakatan strategis di bidang industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki menegaskan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kapasitas pertahanan.

Kesepakatan tersebut mencakup pendidikan dan pelatihan bagi personel angkatan bersenjata, kerja sama intelijen, serta upaya bersama dalam kontraterorisme.

Salah satu poin penting dari kerja sama ini adalah rencana pembangunan pabrik pesawat tanpa awak (drone) di Indonesia. Melalui usaha patungan antara Republikorp dari Indonesia dan Baykar Technologies dari Turkiye, pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi alutsista dalam negeri dan memperkuat kemandirian pertahanan Indonesia.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Keuntungan yang Didapat dalam Perjuangan Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

Turkiye, yang telah mengembangkan industri pertahanan canggih dengan produk seperti drone Bayraktar TB2 yang digunakan secara luas di berbagai konflik global, kini bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan teknologi pertahanan. Ini bukan hanya meningkatkan daya saing pertahanan Indonesia tetapi juga mempererat hubungan dalam bidang keamanan regional.

Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Turkiye dan Indonesia memiliki target ambisius untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral hingga mencapai $10 miliar per tahun, dengan menjaga keseimbangan neraca perdagangan. Pada tahun 2023, perdagangan bilateral tercatat mencapai Rp2,5 miliar, menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Kesepakatan tersebut mencakup berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, dan pertanian. Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya, dapat menjadi mitra strategis bagi Turkiye dalam hal bahan baku industri, sementara Turkiye dapat berkontribusi dengan teknologi dan manufakturnya yang maju.

Baca Juga: 10 Sifat Buruk yang Dibenci Allah, Nomor 7 Paling Berbahaya!

Untuk memperkuat kerja sama ekonomi, Indonesia dan Turkiye sedang merampungkan perundingan Indonesia-Turkiye Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).

Perjanjian ini diharapkan menjadi jembatan bagi kedua negara untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, dengan mengeliminasi hambatan tarif dan non-tarif. Perundingan putaran keempat telah dilaksanakan, dengan rencana melanjutkan ke putaran berikutnya dalam waktu dekat.

Kerja Sama Energi dan Infrastruktur

Dalam upaya bersama menghadapi tantangan energi global, kedua negara menandatangani kesepakatan untuk kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan. Kerja sama ini mencakup pengembangan pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), serta teknologi baru seperti hidrogen, nuklir, dan baterai.

Baca Juga: Akhlak Mulia, Dakwah Mempesona: Kunci Keberhasilan Seorang Da’i

Turkiye, dengan pengalaman panjangnya dalam energi geotermal dan tenaga surya, dapat membantu Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Selain itu, proyek infrastruktur bersama juga menjadi bagian dari agenda strategis yang akan memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan

Hubungan erat antara Indonesia dan Turkiye juga mencakup sektor pendidikan. Kesepakatan dalam pertukaran pelajar, program beasiswa, dan penelitian bersama akan semakin mempererat hubungan antar masyarakat.

Baca Juga: Fenomena Kegagalan Donald Trump

Turkiye telah menjadi destinasi pendidikan populer bagi mahasiswa Indonesia, terutama di bidang ilmu sosial dan keislaman, sementara Indonesia juga dapat menawarkan perspektif pendidikan Islam moderat kepada pelajar Turkiye.

Pemerintah Turkiye secara konsisten menyediakan beasiswa untuk program magister dan doktor bagi mahasiswa Indonesia. Saat ini terdapat sekitar 4.500 mahasiswa Indonesia yang belajar di Turkiye, dengan 900 di antaranya menerima beasiswa setiap tahun dari pemerintah Turkiye.

Kerja Sama Keagamaan dan Diplomasi Soft Power

Sebagai dua negara dengan populasi Muslim yang besar, Indonesia dan Turkiye memiliki peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai Islam moderat dan perdamaian global.

Baca Juga: 7 Keutamaan Ramadhan yang Wajib Diketahui Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Kedua negara telah berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam dialog antaragama, penyebaran nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta peningkatan kerja sama lembaga keagamaan.

Kemerdekaan Palestina Agenda Bersama

Selain membahas kerja sama bilateral, salah satu isu utama dalam pertemuan tersebut adalah komitmen bersama mewujudkan perdamaian Palestina.

Presiden Erdogan dan Presiden Prabowo sepakat bahwa kemerdekaan Palestina adalah kunci untuk mencapai stabilitas di Timur Tengah. Dalam pernyataan bersama, kedua negara menegaskan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan terbaik bagi penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Kemunculan Dajjal: Fakta, Fitnah, dan Cara Menghadapinya

Turkiye telah lama dikenal sebagai salah satu negara paling vokal dalam mendukung Palestina di forum internasional, sementara Indonesia secara konsisten mempertahankan sikapnya untuk mendukung kemerdekaan Palestina di berbagai forum PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Kedua negara kini sedang menjajaki kerja sama lebih lanjut dalam membantu pembangunan kembali Gaza, termasuk dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan.

Dampak Geopolitik dan Posisi Strategis Indonesia-Turkiye

Indonesia dan Turkiye berada di persimpangan strategis dunia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, memiliki peran penting dalam geopolitik Asia Tenggara dan forum internasional seperti ASEAN dan G20.

Baca Juga: Pahala Dahsyat Menyantuni Janda dan Orang Miskin, Jangan Lewatkan!

Sementara itu, Turkiye adalah pemain kunci di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah, serta memiliki hubungan erat dengan NATO dan negara-negara Muslim lainnya.

Kerja sama erat antara kedua negara menciptakan peluang baru dalam diplomasi multilateral. Dengan memperkuat hubungan Indonesia-Turkiye, kedua negara dapat memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang.

Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan krisis ekonomi, kemitraan yang erat antara dua negara ini dapat menjadi contoh bagaimana hubungan bilateral dapat berkontribusi terhadap stabilitas global.

Membangun Masa Depan Bersama

Baca Juga: Ribath Terbaik Ada di Asqalan

Kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia bukan hanya simbol peringatan hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat dan memperluas kerja sama di berbagai bidang.

Dari pertahanan hingga perdagangan, dari pendidikan hingga diplomasi global, kedua negara telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.

Ke depan, penting bagi Indonesia dan Turkiye untuk terus memanfaatkan momentum ini dengan mengimplementasikan kesepakatan yang telah dicapai serta menggali lebih banyak peluang kerja sama.

Sebagai dua negara yang memiliki sejarah panjang dan visi yang serupa, kolaborasi yang erat antara Indonesia dan Turkiye tidak hanya akan membawa manfaat bagi kedua negara, tetapi juga bagi dunia yang lebih damai dan berkeadilan.

Baca Juga: Mengapa Setiap Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin Selalu Mengusung Tema Al-Aqsa dan Palestina? Ini Jawabannya

Melalui semangat persahabatan dan saling menghormati, Indonesia dan Turkiye dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Saatnya melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah, tidak hanya bagi rakyat Indonesia dan Turkiye, tetapi juga bagi dunia.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Indonesia
Internasional
Dunia Islam