Jakarta, MINA – Di tengah perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis yang jatuh tahun ini, Menteri Urusan Perdagangan Luar Negeri dan Warga Prancis di Luar Negeri, Laurent Saint-Martin, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 8–9 April 2025.
Kunjungan tersebut bukan sekadar seremonial, tetapi menandai babak baru kemitraan strategis antara dua negara besar dari dua benua.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu malam (9/4), Saint-Martin menekankan bahwa Indonesia dan Prancis memiliki potensi besar untuk bekerja sama secara erat di berbagai sektor penting dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami membahas arah strategis untuk kedua negara kita, termasuk persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia akhir Mei nanti. Ada banyak agenda konkret yang kami bicarakan,” ujar Saint-Martin, merujuk pada pertemuannya dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia, yakni Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Menteri Komunikasi dan Digital, serta Menteri Investasi.
Baca Juga: Israel Gunakan Microsoft dan Raksasa Teknologi Dunia untuk Dukung Genosida di Gaza
Isu-isu yang dibahas mencakup sektor energi, transportasi, dan pertanian, yang dipandang sebagai area strategis kerja sama masa depan.
Selain itu, Saint-Martin menyoroti pentingnya pengembangan hubungan di bidang budaya dan industri kreatif sebagai wujud diplomasi lunak yang dapat memperkuat koneksi antar masyarakat.
Kunjungan tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian persiapan menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia yang dijadwalkan akhir Mei 2025.
Kedua belah pihak ingin memastikan bahwa kunjungan tersebut membawa hasil konkret, terutama dalam konteks pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, serta pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Rekonstruksi 3D Ungkap Momen-Momen Terakhir Kapal Titanic
Selama di Jakarta, Saint-Martin turut memimpin delegasi perusahaan-perusahaan besar Prancis yang aktif di Indonesia. Mereka bertemu dengan berbagai pelaku ekonomi Indonesia, termasuk perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), serta para pelaku industri budaya dan kreatif.
Menurut data Kedutaan Prancis, lebih dari 200 perusahaan Prancis kini beroperasi di Indonesia, mempekerjakan sekitar 54.000 tenaga kerja lokal. Investasi Prancis di Indonesia telah menyentuh angka 5 miliar Euro, mencakup sektor industri, teknologi, dan pertukaran pengetahuan.
“Prancis bukan hanya mitra dagang, tapi juga mitra pembangunan,” ungkap Saint-Martin, menegaskan posisi negaranya sebagai salah satu investor terbesar Eropa di Indonesia.
Konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, menjadi panggung penting dalam memperlihatkan bagaimana Prancis melihat Indonesia sebagai mitra strategis jangka panjang di kawasan Asia Tenggara. Lebih dari sekadar hubungan ekonomi, kedua negara ingin membangun koneksi yang berlandaskan pada visi bersama, yakni pembangunan berkelanjutan, inovasi teknologi, dan pertukaran budaya yang setara.[]
Baca Juga: Penelitian: Bayi Dikandung saat Musim Dingin Cenderung Sulit Naik Berat Badan Saat Dewasa
Mi’raj News Agency (MINA)