Yangon, 17 Syawwal 1437/22 Juli 2016 (MINA) – Untuk pertama kalinya selama menjabat Kanselir sekaligus Menteri Luar Negeri Myanmar, Aung San Suu Kyi, akan memenuhi undangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk mengadakan pembicaraan tentang hubungan bilateral kedua negara.
Ben Rhodes, Wakil Penasehat Keamanan Nasional AS saat berkunjung ke ibukota, Naypyitaw pada Rabu (20/7), mengatakan undangan resmi Obama telah disampaikan kepada Suu Kyi, demikian Eleven Myanmar dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (22/7).
Wakil Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Myanmar, Daw Aye Aye Soe mengatakan pembicaraan akan difokuskan kepada kerjasama bilateral, perdamaian, ketegangan di negara bagian Rakhine, dan pembangunan daerah di negara itu.
Sementara itu, media lokal Myanmar mengatakan undangan AS kepada kanselir sekaligus pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi dalam waktu dekat tersebut juga untuk memuji kiprahnya di dunia internasional selama ini.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Presiden Obama masih memiliki enam bulan dari masa jabatannya dan mereka ingin menjaga hubungan baik antara kedua negara,” kata Aye Aye Soe.
Obama dan Suu Kyi pertama kali bertemu pada 2012 dan terakhir pada 2014 di rumah Suu di tepi danau di Yangon. Saat itu Suu mengkritik ketentuan konstitusional negaranya yang tidak membolehkannya menduduki kursi kepresidenan karena bersuamikan warga negara asing yakni Inggris.
Sebelum berkunjung ke AS, Suu Kyi akan menghadiri Pertemuan Menteri-menteri Luar Negeri ASEAN ke-49 dan pertemuan terkait lainnya yang akan dimulai 24 Juli di Laos.
Ketua Menteri Yangon, U Phyo Min Thein memposting di halaman Facebook resminya kemarin mengatakan kanselir negara telah tiba di Bandara Internasional Yangon untuk keberangkatannya ke Laos. (T/P004/R05-P2)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)