Baghdad, MINA – Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi melakukan kunjungan pertama ke Irak oleh seorang kepala negara Mesir dalam lebih dari 30 tahun pada hari Ahad (27/6).
Hubungan antara negara-negara itu pecah oleh invasi Presiden Irak Saddam Hussein ke Kuwait pada tahun 1990, meskipun telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, demikian Middle East Eye melaporkan.
Raja Yordania Abdullah juga tiba di Baghdad, dan para pemimpin disambut oleh Presiden Irak Barham Salih dan Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi. Mereka mengadakan pertemuan puncak tripartit untuk memperkuat kerja sama mereka.
Amerika Serikat telah mendesak Irak untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Arab dalam melawan pengaruh Iran di negara itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Tahun lalu, Kadhimi, Sisi dan Abdullah mengadakan pertemuan puncak di Amman dan akan mengadakan pertemuan lagi di Baghdad pada bulan April tetapi ditunda karena kecelakaan kereta api di Mesir yang menewaskan lebih dari 95 orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Irak telah menandatangani kesepakatan kerjasama di sektor energi, kesehatan dan pendidikan dengan Yordania dan Mesir.
Pada bulan Februari, Mesir menandatangani 15 perjanjian dan nota kesepahaman di berbagai sektor, termasuk minyak, jalanan, perumahan, konstruksi dan perdagangan.
Irak juga berencana membangun jaringan pipa yang akan menghubungkan kota selatan Basra dengan pelabuhan Aqaba di Laut Merah Yordania. Ini dimaksudkan untuk mengekspor satu juta barel per hari minyak mentah Irak ke Yordania. (T/R6/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)