Kunjungan Raja Salman Buka Babak Baru Hubungan Indonesia-Arab Saudi

menyampaikan sambutan. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, 3 Jumadil Akhir 1438/2 Maret 2017 (MINA) – Pimpinan DPR RI menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (2/3).

“Atas nama masyarakat Indonesia, kami mengucapkan ‘Ahlan wa Sahlan Marhaban fi Indonesia’,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto kepada rombongan di hadapan 1.500 hadirin.

Dalam sambutannya, Setnov menuturkan bahwa kunjungan Raja Salman ke Indonesia sebagai pintu pembuka babak baru hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi. “Kunjungan ini sebagai babak baru hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya masyarakat Indonesia dengan Sri Baginda Raja Salman,” katanya.

Pada kesempatan itu, Setnov mengapresiasi yang telah memulihkan kuota haji Indonesia sebesar 211.000 jamaah, serta tambahan kuota 10.000 jamaah pada musim haji 2017.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Arab Saudi karena telah memberikan tambahan jumlah kuota sebesar 10 ribu. Sehingga total jumlah kuota Indonesia mulai tahun ini berjumlah 221 ribu jamaah,” katanya.

Baca Juga:  MUI Ajak Semua Pihak Bergandengan Tangan Pascapemilu  

Setnov mengungkapkan bahwa penambahan jumlah kuota ini sebagai bentuk kecintaan Raja Salman terhadap rakyat Indonesia, sehingga ke depan, ia berharap akan ditambah jumlah kuota jamaahnya.

Selain mengucapkan terima kasih terkait penambahan jumlah kuota jamaah haji, Setnov juga berharap perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Saudi.

“Kalau ada TKI yang melanggar aturan hukum yang berlaku di Saudi, kami mohon untuk dimaafkan,” katanya.

Kunjungan yang bersejarah itu mempunyai arti penting bagi peningkatan kerjasama bagi kedua negara, lanjut Setnov. Jika 47 tahun yang lalu kedua negara mempunyai pandangan dan sikap yang sama dalam menghadapi ancaman komunisme dan zionisme, maka ancaman yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana menciptakan keamanan dan perdamaian dunia, khususnya dari bahaya terorisme dan radikalisme.

Baca Juga:  Ramah Lansia, Asrama Haji Aceh Siap Sambut Jamaah 2024

“Jika Indonesia dan Arab Saudi dapat bekerjasama dan bersatu padu, maka akan memberikan dampak yang besar dalam menciptakan perdamaian dunia, setidaknya dikalangan negara-negara Islam. Di situlah poros Saunesia atau Saudi Arabia-Indonesia perlu kita mantapkan ke depan,” tandasnya.

Setnov juga mengatakan, Indonesia menyambut baik visi 2030 Arab Saudi, yang ingin mengembangkan investasi secara besar-besaran di kawasan asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan yang ada, Indonesia dapat dijadikan tujuan investasi yang sangat menjanjikan.

“DPR menyambut baik dan mendukung penuh penandatanganan 11 MOU yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab saudi, dengan nilai sekitar 25 miliar dolar AS atau setara dengan 325 triliun rupiah. Kami juga berharap agar masalah Tenaga Kerja Indonesia dapat dicarikan solusi yang terbaik” tegasnya.

Hadir pada kesempatan itu Presiden Jokowi, Presiden Republik Indonesia Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden RI Keenam Try Sutrisno, menteri kabinet kerja seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, Pimpinan DPR RI dan Pimpinan MPR RI seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fachri Hamzah.

Baca Juga:  Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik Sebagai Ketua PWI Jaya

Selain itu, sejumlah tokoh dan ulama juga turut hadir seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo, Ketua Umum GNPF Bachtiar Nasir, K.H. Muhammad Arifin Ilham, dan Ustaz Yusuf Mansur.

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 merupakan kunjungan yang sangat bersejarah, setelah kunjungan Raja Faisal pada tahun 1970, sekitar 47 tahun yang lalu. Tak heran, kunjungan raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu disambut antusias oleh berbagai pihak.

Pemimpin Arab Saudi tersebut membawa rombongan dengan jumlah yang cukup besar, yakni sekitar 1.500 orang, termasuk 7 menteri dan sekitar 36 pangeran selama berkunjung ke Indonesia. Kunjungan Raja Salman ini dimaksudkan sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi pada September 2015 lalu.(L/R06/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.