Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan Raja Salman Jadi Momentum Penguatan Peran Indonesia di Timur Tengah

Rana Setiawan - Kamis, 2 Maret 2017 - 23:12 WIB

Kamis, 2 Maret 2017 - 23:12 WIB

1034 Views

Sukamta, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI.(Foto: DPR)

sukamta.jpg" alt="" width="462" height="306" /> Sukamta.(Foto: DPR)

Jakarta, 3 Jumadil Awwal 1438/2 Maret 2017 (MINA) – Sukamta, anggota Komisi I DPR RI, mengatakan kunjungan kenegaraan bersejarah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud ke Indonesia harus menjadi momentum penguatan peranan Indonesia dalam usaha mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Pernyataan Sukamta ini menanggapi pidato singkat Raja Salman di DPR RI Kamis (2/3) siang. Dia menekankan bahwa Indonesia perlu menjadikan mega kunjungan Raja Salman ini sebagai momentum agar efeknya menggelombang menjadi kebangkitan bangsa-bangsa Asia dan negeri-negeri Muslim.

Sekretaris Fraksi PKS ini juga menekankan Indonesia perlu mendorong agar agenda-agenda besar seperti kebudayaan, riset dan pengembangan sains, teknologi dan industri, mendapatkan prioritas di samping soal-soal keagamaan dan keamanan.

“Kedatangan Raja Salman juga menjadi legitimasi bagi pemimpin-pemimpin Timur Tengah lainnya untuk datang ke Indonesia. Kita harapkan Indonesia bisa memainkan peran yang lebih besar, lebih dihormati dan lebih diterima untuk mendorong kawasan Timur Tengah agar lebih damai dan stabil,” ujar Sukamta kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis malam.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman berkesempatan mengunjungi DPR dan memberikan pidato singkat selama dua menit di hadapan 1.500 hadirin di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (2/3) siang.

Raja Salman menyinggung soal tantangan yang dihadapi khususnya oleh umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban, dan adanya intervensi ke dalam urusan negara serta tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta dalam urusan dalam negerinya.

“Tantangan-tantangan ini mengharuskan kita menyatukan barisan serta melakukan kerja sama dalam berbagai upaya untuk memberikan manfaat bagi kita semua serta keamanan dan perdamaian dunia,” kata Sukamta.

Hadir pada kesempatan itu Presiden Jokowi, Presiden Republik Indonesia Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden RI Keenam Try Sutrisno, menteri kabinet kerja seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, Pimpinan DPR RI dan Pimpinan MPR RI seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fachri Hamzah.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Selain itu, sejumlah tokoh dan ulama juga turut hadir seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo, Ketua Umum GNPF MUI Bachtiar Nasir, K.H. Muhammad Arifin Ilham, dan Ustaz Yusuf Mansur.

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 merupakan muhibah yang sangat bersejarah, setelah kunjungan Raja Faisal pada 1970.

Pemimpin Arab Saudi tersebut membawa rombongan cukup besar, yakni sekitar 1.500 orang, termasuk 7 menteri dan sekitar 36 pangeran dalam kunjungannya ke Indonesia.

Kunjungan Raja Salman ini dimaksudkan sebagai balasan atas lawatan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi pada September 2015.  (L/R01/RS1)

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Khadijah
MINA Health