Kunjungi India, Netanyahu Kecewa Penolakan Pengakuan Yerusalem

Perdana Menteri , Bunyamin (Foto: AA)

New Delhi, MINA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Senin (15/1), mengatakan, dirinya kecewa dengan penolakan untuk mendukung pengakuan sebagai ibukota negaranya. Namun begitu hal itu tidak akan merusak hubungan dua negara tersebut.

Netanyahu juga bersumpah akan terus mengejar pembunuh orang-orang terjadi pada tahun 2008 lalu di Mumbai.

Netanyahu tiba di India pada hari Ahad (14/1) bersama delegasi besarnya untuk kunjungan selama enam hari, menurut laporan Samaa TV yang dikutip MINA.

Netanyahu dalam wawancara dengan kepada kelompok media India Today mengatakan, dia memiliki hubungan khusus dengan rekannya Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Sebelumnya India di sidang majelis PBB dalam pemungutan suara bersama 100 lebih negara lainnya menolak dan mengecam pengakuan Washington terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.

“Tentu saya kecewa tapi saya pikir kunjungan ini adalah bukti fakta bahwa hubungan kita bergerak maju di banyak bidang,” kata Netanyahu dalam wawancara tersebut.

Menjelang kunjungan tersebut, India juga membatalkan kesepakatan senilai $ 500 juta untuk pembelian rudal anti-tank Israel Spike.

Israel mengekspor rata-rata $ 1 miliar peralatan militer setiap tahun ke India, namun Modi ingin mengakhiri status India sebagai importir utama pertahanan dunia.

Tapi Netanyahu kembali optimistis dengan kesepakatan rudalnya.

“Saya harap kunjungan ini bisa membantu menyelesaikan masalah ini karena menurut saya ada kemungkinan kita bisa mencapai solusi yang adil,” katanya.

Dikatakan, tidak ada rincian yang bisa diberikan sampai akhir kunjungannya.

“Hubungan pertahanan kita cukup signifikan dan mencakup banyak hal,” kata Netanyahu.

Netanyahu adalah pemimpin Israel pertama yang mengunjungi India dalam 15 tahun.

Perdana menteri dan istrinya Sara disambut di bandara New Delhi oleh Modi, yang membuat sejarah pada bulan Juli ketika dia menjadi pemimpin India pertama yang mengunjungi Israel.

Modi juga menekankan bagaimana kunjungan “bersejarah” akan “semakin memperkuat persahabatan dekat antara bangsa kita”.

Netanyahu mengharapkan untuk dapat menandatangani perjanjian baru dalam produksi energi, penerbangan dan bioskop. Dia akan mengunjungi negara bagian Taj Mahal dan Modi di Gujarat serta mengadakan pertemuan dengan bintang Bollywood di Mumbai.

Tapi dia juga akan melakukan kunjungan emosional ke pusat Yahudi yang menjadi dalam serangan Mumbai 2008 lalu, sebuah isyarat simbolis kepada komunitas Yahudi kecil India.

Pada kunjungan itu Netanyahu didampingi oleh Moshe Holtzberg yang berusia 11 tahun, yang orang tuanya termasuk di antara 166 orang yang dibunuh oleh gerilyawan Pakistan dalam serangan terkoordinasi ke kota tersebut.

“Pada akhirnya kita akan mengejar pembunuh tersebut namun tujuannya juga untuk mencegah pembunuh di masa depan,” kata Netanyahu dalam wawancara tersebut. (T/B05/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)