Jakarta, MINA – Berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Wakil Hakim Agung Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam menyampaikan merasa tenang karena Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf teguh mendukung Palestina.
“Saya sangat bangga dengan keberadaan Gus Yahya. Kami merasa tenang karena Gus Yahya berada di pihak kami melalui cara Gus Yahya yang sangat humanis dan internasional,” ujarnya dalam kesempatan kunjungan itu, Jumat (14/4). Demikian dikutip dari NU Online.
Dunia Arab, menurutnya, terutama bangsa Palestina, harus banyak belajar dari Gus Yahya. Gagasan-gagasan besar Gus Yahya harus disebarkan dan diterapkan di dunia Arab dan Palestina.
Dalam pandangannya, gagasan fiqih peradaban penting untuk dapat diwujudkan dan diterapkan pada era sekarang. Karenanya, ia sangat mendukung penuh gagasan tersebut.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia, ia melihat keseriusan dan keteguhan bangsa Indonesia dan PBNU dalam memberikan dukungan terhadap Palestina.
“Kami melihat komitmen bangsa Indonesia terhadap Palestina sekaligus menunjukkan keberpihakannya terhadap kemanusiaan dan dukungan terhadap Palestina tidak pernah putus,” katanya.
Oleh karena itu, Syekh Azzam berterima kasih dan tersanjung, serta merasa terhormat atas undangan pihak PBNU dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang memberikannya kesempatan untuk datang ke Indonesia.
Sementara itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa NU hadir mencarikan solusi agar bisa diterima masyarakat internasioanl terakait Palestina dan Israel.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Sebab, menurutnya, harus ada penyesuaian dengan masyarakat internasional terkait solusi persoalan kedua negara tersebut. Karenanya, ia mengajak dunia Islam agar dapat bersama-sama menemukan solusi yang demikian.
Lebih lanjut, Gus Yahya juga mengajak agar seluruh elemen masyarakat Palestina dapat bersatu, baik kelompok Fatah, Hamas, Gaza, maupun Tepi Barat.
Pihaknya juga mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pihak Israel terhadap Palestina. Ia menegaskan bahwa perdamaian dan kemanusiaan merupakan investasi yang paling baik di zaman sekarang.
Untuk itu, Gus Yahya menggagas Fiqih Peradaban sebagai respons terhadap tatanan baru dunia dengan mereformulasi fiqih baru yang lebih manusiawi, humanis, lebih toleran, damai, dan menjunjung tinggi kemanusiaan.(R/R7/P2)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda