Dalam kesempatan itu, Menag mengingatkan umat beragama di Indonesia jangan mau diadu domba sehingga menimbulkan rasa saling benci dan perpecahan.
“Umat sebaiknya tidak usah terpancing dan terprovokasi dengan kejadian ini,” kata Menteri Agama di lokasi Vihara Ekayana, Senin (05/08).
Menag menyebut pelaku bom Vihara Ekayana tidak menghargai bulan Ramadhan dan bisa dikategorikan terkutuk dan biadab. “Peledakan ini sungguh biadab,” tandasnya.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
Dikatakan, kejadian ini diharapkan tidak akan mengganggu hubungan Islam dan Budha secara umum. “Bom yang meledak di Vihara itu upaya adu domba umat Islam dengan umat Buddha, makanya jangan terpancing,” katanya seperti dilansir situs kemenag.
Meski tidak menimbulkan kerusakan parah, ledakan itu dikhawatirkan bisa menimbulkan perpecahan umat.
“Alhamdulillah ledakan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi kejadian tersebut sangat melukai kerukunan umat beragama di Indonesia,” kata Menag.
Sementara pimpinan tertinggi Vihara Ekayana, Bhiksu Aryamaitri Mahasthavira, mengonfirmasi bahwa ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana itu pada Minggu (04/08) malam dan tidak menimbulkan korban.
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI
“Tidak ada korban, hanya satu orang yang luka lecet itu juga langsung diobati dan tidak dirawat,” kata Bhiksu Aryamaitri saat menerima kunjungan Menag.
Menteri Agama, Suryadhama Ali, berada di vihara sekitar 45 menit untuk meninjau lokasi yang berada di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ikut mendampingi Menag, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha Dasikin dan Dirketur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Heru Budi Santoso. (T/P015/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan