Masjid di Sevilla Spanyol Belum Dibangun

Manajer Komunikasi dan Media Yayasan , Hafith Luqman Nieto. Foto: Rina/MINA

Jakarta, MINA – Rencana pembangunan sebuah masjid di pusat kota Sevilla, yang diinisiasi sejak beberapa tahun lalu hingga kini masih belum dibangun.

Alasannya, menurut Manajer Komunikasi dan Media Yayasan Masjid Sevilla, Hafith Luqman Nieto, dana yang dibutuhkan untuk membangun Masjid belum mampu melunasi pembayaran.

“Namun kami sudah memiliki tanah yang siap dibeli di pusat kota. Kami ingin mendirikan tempat yang Islami di Eropa, dan itu hanya akan terjadi jika kita bangun Masjid di pusat kota,” kata Luqman kepada media di Jakarta, Rabu (24/1).

Masjid yang juga akan jadi pusat kegiatan Islam itu secara total membutuhkan dana sebesar  18 juta dolar AS atau Rp 234 miliar.

“Untuk tanah harganya sangat mahal mencapai 9 juta euro, saya tidak tahu berapa itu kalau dirupiahkan,” katanya sambil menambahkan biaya untuk bangunan jauh lebih murah daripada harga lahan.

Menurutnya, eksistensi sebuah masjid di kota Seville akan menjadi sangat penting, mengingat di sana belum terdapat tempat beribadah yang bisa menampung banyak orang, meskipun banyak terdapat mushola kecil di kota.

Selain itu, selama 35 tahun Muslim di Seville sudah berusaha mencari cara untuk membangun sebuah masjid besar.

“Di Sevilla ada 24 ribu Muslim yang membutuhkan Masjid, meskipun terdapat mushola-mushola di basemen atau rumah-rumah,” katanya.

Untuk Indonesia, dana untuk pembangunan Masjid di Seville ditampung melalui lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).(L/RE1/P2)

 

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.