Gaza, MINA – Kurang dari 10 jam genjatan senjata di Gaza selesai, setidaknya sebanyak 65 warga Palestina syahid dalam serangan udara Israel, Jumat (1/12).
Sebagian besar adalah warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak, tewas akibat pemboman tanpa pandang bulu Israel di Jalur Gaza sejak dini hari tadi, saat Israel melanjutkan kampanye genosida di wilayah tersebut.
Koresponden WAFA mengkonfirmasi bahwa jumlah korban yang tercatat di Gaza telah meningkat menjadi 65 orang sejak pukul 07.00 pagi ini waktu setempat, dengan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, sejumlah warga sipil yang tidak bersalah menderita luka-luka dengan tingkat yang berbeda-beda.
Dalam salah satu insiden tragis genosida Israel hari ini di wilayah tersebut, banyak warga sipil tewas dan lainnya terluka ketika pasukan pendudukan Israel mengebom rumah keluarga Subehi di George Street, sebelah timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Sedikitnya 30 jenazah warga sipil dibawa ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza karena dimulainya kembali kekejaman Israel, khususnya di lingkungan Shejaeya dan Al Zaytoun di kota tersebut. Korbannya sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Pagi ini, pendudukan Israel melanjutkan genosidanya di Jalur Gaza, menyerang lingkungan pemukiman dari darat, udara dan laut setelah jeda satu pekan yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar berakhir.
Setidaknya 15.000 warga Palestina gugur, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil tak berdosa, termasuk lebih dari 6.500 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, telah syahid sejak dimulainya kampanye genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. (T/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan