Ankara, MINA – Pemerintah Turki pada Sabtu (19/10) membantah klaim pasukan Kurdi bahwa pasukan Ankara menghalangi penarikan mereka dari zona aman yang diusulkan di sepanjang perbatasan dengan Suriah berdasarkan perjanjian yang diperantarai AS.
“YPG sedang menyebarluaskan informasi palsu untuk menyabotase perjanjian Turki-AS,” kata seorang pejabat senior kepada media Perancis, merujuk kepada Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi, demikian Nahar Net melaporkan.
“Dengan menyebarkan berita palsu, teroris YPG menantang Presiden (Donald) Trump,” kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu.
Komandan pasukan Kurdi di Suriah, Mazloum Abdi, sebelumnya di hari itu menuduh Ankara menyabotase perjanjian Ankara dengan Washington.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Abdi menuduh Ankara menghalangi penarikan pasukannya dari kota perbatasan di Suriah utara.
Pejabat Turki itu mengatakan Ankara berkoordinasi dengan Washington tentang penarikan itu.
“Kami berada di halaman yang sama dengan Amerika Serikat,” katanya.
“Militer Turki memberikan informasi terperinci, termasuk koordinat, kepada Amerika Serikat untuk memfasilitasi penarikan YPG,” tambahnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dalam kesepakatan dengan AS, Turki telah setuju untuk menangguhkan operasinya di Suriah selama lima hari dan mengakhiri serangan jika pasukan pimpinan Kurdi menarik diri. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata