Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kushner: Normalisasi Negara-negara Teluk dengan Israel Hanya Soal Waktu

sri astuti - Sabtu, 29 Agustus 2020 - 15:38 WIB

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 15:38 WIB

4 Views

Jared Kushner, menantu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan penasihat senior Gedung Putih. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Washington, MINA – Jared Kushner, Penasihat Senior Presiden AS Donald Trump yang juga menantunya, mengatakan negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi berharap untuk menormalisasi hubungan mereka dengan Israel, namun pertanyaannya adalah “kerangka waktu”.

“Banyak negara memperhatikan ini dengan sangat cermat. Mereka akan melihat bagaimana itu ditanggapi. Generasi muda [di wilayah ini] sangat bersemangat tentang hal itu. Beberapa anggota generasi yang lebih tua masih memiliki nostalgia untuk waktu yang berbeda, dan tidak ingin mengambil risiko apa pun,” kata Kushner dalam wawancara dengan Newsweek, MEMO melaporkan pada Sabtu (28/8).

“Tetapi kenyataannya adalah, sebagian besar negara ini ingin memajukan ekonomi mereka, dan mereka menyadari masalah Iran,” tambahnya.

Kushner mengklaim bahwa para pemimpin negara Teluk telah melihat tumbuhnya “rasa pesimis tentang niat kepemimpinan Palestina untuk meningkatkan kehidupan rakyat Palestina”.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Pada 13 Agustus, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan Israel yang ditengahi oleh Washington.

Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki, namun, para penentang yakin upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik atau lainnya dengan negara pendudukan itu.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pada 17 Agustus bahwa aneksasi bukan dibatalkan, tetapi ditunda. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Rekomendasi untuk Anda