Gaza, MINA – Ketua Asosiasi Pengusaha Palestina Ali Al-Hayek mengungkapkan, Kuwait telah menyumbangkan dana untuk membantu membangun kembali 420 fasilitas industri yang hancur selama agresi militer Israel pada 2014 lalu di Jalur Gaza.
Sebagaimana laporan MEMO yang dikutip MINA, Rabu (11/9), dana senilai AS$8,6 juta atau sekitar Rp124,08 miliar berasal dari total anggaran bantuan kemanusiaan Kuwait untuk rekonstruksi Gaza, yang diperkirakan sekitar AS$ 200 juta atau sekitar Rp 2,88 triliun.
Al-Hayek mengatakan, sebanyak 243 fasilitas industri dari sektor konstruksi dan 170 dari sektor kerajinan diuntungkan oleh dana Kuwait tersebut.
Dengan membantu fasilitas seperti itu untuk kembali mebangkitkan perkonomian lokal, ia menambahkan, ratusan pekerjaan telah diciptakan. Dia mencatat bahwa setidaknya 300.000 warga Palestina menganggur di wilayah yang diblokade itu.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Pemimpin bisnis tersebut menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Negara Kuwait atas bantuannya.
Dia mengingatkan bahwa Kuwait telah memainkan peran pendukung utama bagi rakyat Palestina, di mana banyak warga diberikan perlindungan pasca-Perang Enam Hari 1967 dan dimulainya pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Selain itu, Al-Hayek menunjukkan bahwa ada banyak sektor industri yang masih menanti peluang baru karena donor yang berjanji untuk membantu dalam rekonstruksi belum memenuhi janji mereka.
Dia mengulangi fakta bahwa industri di Gaza menghadapi kesulitan luar biasa akibat blokade selama 13 tahun yang dilakukan terhadap Gaza oleh otoritas pendudukan Israel dan para pendukungnya. Setidaknya 1.000 fasilitas ekonomi dan 5.000 fasilitas bisnis perdagangan dihancurkan oleh Israel selama serangan 2014.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Kami masih menunggu fasilsitas bisnis untuk direkonstruksi,” tambah Al-Hayek.(T/R01/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan