KUWAIT.jpg" alt="" width="1200" height="800" /> Gedung Majelis Nasional Kuwait. (Foto: Wikipedia)
Kuwait, MINA – Konferensi Menolak Normalisasi dengan Israel di Teluk dimulai di Kuwait, Jumat (17/11), oleh gerakan BDS (Boycott, Divestment, and Sanctions) dan antinormalisasi di kawasan.
Forum tersebut akan membahas makalah yang membahas bentuk normalisasi, kriteria untuk memerangi normalisasi dan bahaya normalisasi.
Panelis juga akan membahas strategi boikot, termasuk konsep dan pengaruhnya. Demikian MEMO memberitakannya yang dikutip MINA.
Pengalaman Afrika Selatan akan disorot bersamaan dengan gerakan mahasiswa di Amerika dan isu Palestina, serta pelanggaran hak-hak Zionis terhadap hak-hak pekerja Palestina.
Baca Juga: Suriah Bergejolak, Ratusan Tewas dalam Bentrokan Sektarian dan Serangan Israel di Suweida
Acara itu disponsori oleh Majelis Nasional Kuwait dan konferensi mendapat dukungan populer dan partisan dari berbagai organisasi di negara itu.
“Konferensi ini perlu mengingat fakta bahwa beberapa negara Teluk condong ke arah normalisasi lengkap dengan Israel dan mengabaikan darah yang dikorbankan untuk demi kepentingan Palestina,” kata anggota Komite Koordinasi konferensi, Mariam Al-Hajri.
“Konferensi ini merekam posisi orang-orang Teluk pada normalisasi dan penolakan mereka sepenuhnya,” tambahnya. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Menteri Israel Serukan Pembunuhan Ahmed al-Sharaa
Mi’raj News Agency (MINA)