Kairo, MINA – Ketua Majelis Nasional Kuwait, Marzouq Al-Ghanim menyerukan formula penggalangan dukungan dana untuk pelestarian identitas Palestina.
Al-Ghanim menyampaikan dalam pidato sebelum Konferensi Darurat Persatuan Antar-Parlemen Arab tentang situasi di Yerusalem, yang diadakan di ibu kota Mesir, Kairo, Sabtu (21/5). Quds Press melaporkan.
Dia menjelaskan, pendanaan yang diusulkan berkaitan dengan dukungan pelestarian untuk membentengi identitas Palestina dari pemalsuan, distorsi dan penghapusan, melalui kegiatan pusat budaya, perpustakaan, teater dan studio, penerbitan percetakan dan gerakan kepenulisan, dan kegiatan lainnya.
Al-Ghanim mengatakan, setiap forum di mana nama Palestina disebutkan adalah penting, dan setiap pemberitaan, pernyataan, artikel, dan publikasi sangat diperlukan dan berpengaruh.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia juga menekankan perlunya “memperkuat persatuan rakyat Palestina dan rekonsiliasi nasional Palestina, sebagai satu kondisi strategis untuk meningkatkan ketabahan rakyat Palestina, dan mengakhiri fragmentasi politik.”
Al-Ghanim menyatakan, pendudukan Israel takut akan memori Palestina, sehingga banyak melakukan tindakan terorisme negara, distorsi sejarah, penyerobotan tanah, dan penghancuran arkeologi. Termasuk berusaha melenyapkan budaya, sastra, musik, adat istiadat dan ritual Palestina.
Dia menambahkan, Shireen Abu Akleh tidak membawa senjata, batu ataupun spanduk. Melainkan dia menjaga memori Palestina melalui karya medianya, dan musuh menyadari bahwa citra media seringkali lebih kuat daripada senjata api.
Dia melanjutkan, sejak Ghassan Kanafani dan kini Shireen, semakin menunjukkan ketakutan pendudukan terhadap kekuatan media, puisi, narasi, lagu, film, tarian, nyanyian, cerita, kuliner, dan semua kegiatan budaya pada jaman teknologi informasi saat ini.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Konferensi Darurat Persatuan Antar-Parlemen Arab ke-33, yang diketuai oleh Bahrain, bertema “Masjidil Aqsa dan semua tempat suci Islam dan Kristen, prioritas pertama kami”, berlangsung di Kairo, Mesir, dimulai Sabtu (21/5).
Delegasi Palestina dipimpin Ketua Dewan Nasional, Rawhi Fattouh, Mufti Yerusalem Sheikh Muhammad Hussein, dan duta besar Otoritas Palestina dan perwakilan tetap untuk Liga Negara-negara Arab, Diab al-Louh. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka