Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuwait Tunjuk Dubes Pertama Untuk Palestina

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 31 Oktober 2019 - 05:16 WIB

Kamis, 31 Oktober 2019 - 05:16 WIB

3 Views

Kuwait City, MINA – Emir Kuwait Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah menunjuk Aziz Rahim Al-Daihani sebagai duta besar pertama untuk Palestina.

Keputusan itu diambil sebagai sikap tegas Kuwait meningkatkan dukungannya untuk Palestina menghadapi pendudukan ilegal Israel. MEMO melaporkan, Rabu (30/10).

Palestina menyambut langkah Kuwait, terutama setelah Kuwait memboikot KTT ekonomi 25-26 Juni di Manama, Bahrain, yang dipimpin oleh Jared Kushner, menantu dan penasehat senior Presiden AS Donald Trump.

Konferensi yang disebut “Perdamaian untuk Kemakmuran” meluncurkan bagian pertama dari rencana perdamaian “Kesepakatan abad ini” AS untuk Palestina dan Israel, Namun konferensi itu dikecam dan diboikot oleh Palestina, juga tidak mendapat dukungan maksimal dari negara-negara Timur Tengah seperti yang diharapkan AS..

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Kuwait adalah satu-satunya negara Teluk yang memboikot acara tersebut, di samping Palestina.

Khaled Al-Jarallah, Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait, mengatakan sikap negara Teluk itu sehubungan dengan perjuangan Palestina dan merupakan posisi yang tak tergoyahkan.

Dia juga menjelaskan Kuwait akan terus menahan diri dari normalisasi hubungan dengan Israel kecuali tuntutan rakyat Palestina telah dipenuhi.

Selama KTT ke-18 Gerakan Non-Blok yang diadakan di Baku, ibukota dan pusat komersial Azerbaijan, awal bulan ini, Emir Kuwait memperingatkan bahwa ketidakmampuan masyarakat internasional menemukan solusi yang layak dan komprehensif untuk perjuangan Palestina akan mengancam perdamaian dan keamanan di wilayah ini lebih dari sebelumnya.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Emir Kuwait juga menjelaskan, kebijakan dan tindakan sepihak yang telah dilakukan oleh Israel untuk mengubah realitas di wilayah yang diduduki adalah pelanggaran ilegal dan tidak sah, serta juga merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi internasional yang relevan.

“Solusi apa pun yang tidak memenuhi aspirasi dan ambisi rakyat Palestina tidak akan berhasil,” ujarnya.

Israel telah melakukan upaya normalisasi besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir, yang membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya mengunjungi negara-negara Teluk termasuk Oman, Bahrain dan Uni Emirat Arab mencoba meredam ketidaksenangan terhadap negara yahudi itu. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Palestina