Jakarta, 11 Syawal 1434/18 Agustus 2013 (MINA) – Imam masjid Islamic Centre of New York, Muhammad Shamsi Ali mengatakan bahwa kalimat Tauhid “la ilaha illallah” (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) adalah ikrar kemerdekaan sejati dari seorang Muslim.
Salah seorang tokoh yang terpilih sebagai salah satu dari lima ratus Muslim yang paling berpengaruh di dunia itu juga menegaskan, umat Islam harus terus belajar bagaimana merdeka berdasarkan kalimat tauhid, karena ketauhidan kepada Allah merupakan bukti kemerdekaan secara totalitas.
“Saat kita mengikrarkan la ilaha illallah, itulah komitmen kemerdekaan secara menyeluruh dan totalitas,” katanya kepada Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) di Jakarta, Sabtu malam (17/8).
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Menurut lelaki yang juga Direktur Jamaica Muslim Centre itu, merdeka bagi seorang Muslim adalah merdeka dari peribadatan selain daripada Allah, merdeka dari kungkungan hukum-hukum yang tidak di-ridha-i Allah, dan merdeka dari hawa nafsu dan ego diri.
Pria asli Indonesia itu juga mengatakan, jangan sampai rakyat Indonesia merdeka dengan meproklamasikan kemerdekaannya 68 tahun lalu, akan tetapi secara politik dan ekonomi masih terjajah.
Hal itu dibuktikan dengan tingkat korupsi dan pornografi yang masih tinggi di Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah pun masih dikuasai pihak-pihak asing.
“Jangan sampai kita merasa merdeka akan tetapi pada kenyataan kita masih terjajah dalah banyak hal,” ujarnya tegas.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Ali mengingatkan pada bangsa Indonesia yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia untuk belajar merdeka secara totalitas, merdeka seperti yang diajarkan oleh Allah dan Rasulnya.
Syamsi Ali tinggal di New York dan mulai menjadi dai di Amerika sejak 1995 silam. Ia aktif mengelola beberapa lembaga keislaman di Amerika dan beberapa kali melakukan ceramah dan dialog Islam di gereja dan sinagog di negeri tersebut. Ia juga kerap mendapat undangan kehormatan dari para pejabat pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan ceramah agama di lembaga mereka.
Pada tahun 2009, ia terpilih sebagai salah satu dari lima ratus muslim yang paling berpengaruh di dunia oleh Royal Islamic Strategic Studies Center di Yordania and Universitas Georgetown.
Saat ini, Syamsi Ali menjadi Imam di Islamic Center of New York, masjid terbesar di New York dan juga direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat, dikelola oleh komunitas muslim asal Asia Selatan. Syamsi Ali juga aktif dalam kegiatan dakwah Islam dan komunikasi antaragama di Amerika Serikat terutama di kawasan pantai timur Amerika. (L/P015/P02)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian