Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAGI, 18 ORANG TEWAS DALAM SERANGAN DRONE AS DI AFGHANISTAN

kurnia - Rabu, 19 November 2014 - 20:16 WIB

Rabu, 19 November 2014 - 20:16 WIB

494 Views ㅤ

Lagi, 18 Orang Tewas Dalam Serangan Drone AS di Afghanistan (Foto : Press TV)

Drone-AS-300x168.jpg" alt="Lagi, 18 Orang Tewas Dalam Serangan Drone AS di Afghanistan (Foto : Press TV)" width="336" height="188" /> Lagi, 18 Orang Tewas Dalam Serangan Drone AS di Afghanistan (Foto : Press TV)

Kabul, 26 Muharram 1436 H/19 November 2014 M (MINA) – Sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak (drone)  Amerika Serikat dalam serangan-serangan terpisah di Provinsi Nangarhar, Afghanistan bagian timur.

Dua belas orang tewas setelah kendaraan diserang di distrik Bati Kot, Selasa. Pejabat kepolisian setempat mengatakan, enam orang tewas dalam serangan drone yang dipimpin AS di distrik Haska Mina, demikian laporan Press Tv diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Para pejabat menambahkan, serangan drone menargetkan anggota Taliban, termasuk seorang komandan senior.

Pasukan yang dipimpin AS baru-baru ini telah meningkatkan serangan udara mereka terhadap daerah sipil di Afghanistan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Pada Senin, serangan drone di Nangarhar Provinsi menyebabkan sedikitnya empat orang tewas.

pada 16 November, Lima orang juga tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan drone AS di provinsi timur laut Kunar.

Pada 11 November, sedikitnya enam orang tewas ketika pasukan asing pimpinan AS melakukan serangan drone di kawasan Ghar spin dari Nangarhar.

AS melakukan pembunuhan yang menargetkan warga sipil melalui serangan drone di beberapa negara Muslim, seperti Afghanistan, Yaman, Pakistan dan Somalia.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Washington mengklaim sasaran serangan drone yang militan, namun para pejabat lokal dan saksi menegaskan bahwa warga sipil telah menjadi korban utama serangan tersebut selama beberapa tahun terakhir.

AS dan sekutu-sekutunya menginvasi Afghanistan Oktober 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang melawan teror dengan tujuan melumpuhkan Taliban, tapi sampai saat ini tak pernah mencapai hasil seperti yang diharapkan.

Akibatnya ketidakamanan terus meningkat di seluruh negeri, meskipun kehadiran ribuan pasukan koalisi yang dipimpin AS.

Perserikatan Bangsa Bangsa dan beberapa organisasi Hak Asasi Manusia HAM mengidentifikasi AS sebagai dunia nomor satu pengguna “pembunuhan yang ditargetkan,” terutama serangan drone di Pakistan dan Afghanistan. (T/P002/P2)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda