Ramallah, 5 Rajab 1437/15 April 2016 (MINA) – Pasukan penjajah Israel kembali menyerbu ibukota Palestina, Ramallah, pada Kamis (14/4) pagi, menyebabkan bentrokan dengan warga sekitar dan ledakan di sejumlah titik.
Api yang dihasilkan dari ledakan itu menyebar ke pasar sayur terdekat sebelum padam, kata para saksi mata, demikian Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Setelah ledakan itu, kembali terjadi bentrokan kecil antara tentara dan warga Palestina Israel di dekat Al-Manara Square, di pusat kota Ramallah.
Menurut sumber militer Israel, serangan tersebut adalah upaya untuk memutus dana yang dituduh sebagai kelompok teror yang berlangsung di salah satu toko di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Geger! Kepala Angkatan Darat Israel Akui Pasukan Menipis, Perang Terancam Mandek
Di tempat kejadian, seorang saksi mengatakan, pasukan Israel tiba dan langsung mendatangi pemilik toko, yang ia diidentifikasi sebagai Ghazi Al-Ajouli.
“Mereka masuk dan mengambil uang. Setelah mengambil uang mereka pergi keluar dan meledakkan toko dan kemudian api mulai menyebar,” katanya.
“Semoga umat Islam selalu aman,” imbuhnya.
Ramallah, merupakan ibukota Palestina, berada di bawah kendali Palestina seperti apa yang telah ditetapkan pada perjanjian damai Oslo, awal 90-an.
Usai insiden itu, seorang juru bicara kantor perdana menteri Palestina, Rami Hamdallah mengecam tindakan Israel dan menyebutnya telah melanggar perjanjian.
“(Israel) terus menyerang ke dalam wilayah Palestina, yang bisa mempengaruhi jumlah populasi, termasuk menempatkan mereka dalam bahaya,” katanya.
Sebelumnya, pada bulan lalu, pasukan penjajah Israel menyerbu kantor Ramallah dengan membuat tuduhan bahwa sebuah stasiun televisi Palestina telah menghasut. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Skema Israel-AS Mengendalikan Bantuan ke Gaza Melanggar Hukum Internasional