Gaza, 14 Dzulhijjah 1435/9 Oktober 2014 (MINA) – Seorang Uskup Agung Attallah Hanna, pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Palestina, mengecam keras tindakan MIliter Israel bersama dengan beberapa kelompok fanatik Israel yang kembali menyerang dan menyerbu Masjid Al-Aqsa.
Hanna mengatakan, sasaran dari serangan itu adalah pelanggaran yang sangat serius, sebab tidak hanya terkait salah satu tempat paling suci Islam, tetapi juga sejarah, warisan dan identitas Palestina. IMEMC melaporkan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Kamis (9/10).
“Serangan terhadap situs suci ini merupakan serangan terhadap kita semua, serangan terhadap sejarah, budaya dan warisan. Kita tidak bisa hanya berpangku tangan, harus ada posisi Arab cepat untuk melawan agresi Israel yang menargetkan sejarah kami dan kehadiran sebagai Muslim Arab dan Kristen,” kata Hanna.
Ia menyatakan lebih lanjut, dirinya prihatin dengan sikap diam negara-negara Arab dan Islam, sementara Israel terus meningkatkan serangan, pelanggaran terhadap tempat suci Islam dan Kristen di Palestina, khususnya di Yerusalem yang diduduki Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Serangan terhadap situs Islam, di Masjid Al-Aqsa, adalah serangan terhadap kita semua sebagai Muslim dan Kristen. Dengan cara yang sama, serangan terhadap gereja-gereja kita adalah serangan pada setiap Arab, dan setiap Palestina,” tambahnya.
“Kami, sebagai orang Kristen Palestina, berdiri dengan saudara-saudara Muslim kami, dan menegaskan persatuan Islam-Kristen, persatuan adalah cara terbaik untuk melawan serangan ini dan tindakan rasis, “tambah Uskup Agung itu.
Hanna dengan tegas mengatakan, mereka sebagai orang Kristen Arab-Palestina, merupakan bagian penting dari sejarah Arab dan perjuangannya. “Kami akan tetap bersatu dengan saudara-saudara Muslim kami untuk melawan kebijakan kolonial yang bertujuan menghancurkan persatuan dan sejarah kita, ” ujarnya.
Pada Selasa malam, tentara Israel mencegah semua orang Palestina di bawah usia lima puluh memasuki Masjid al-Aqsa, sebuah masalah yang memicu terjadinya bentrokan antara puluhan prajurit Israel dan pemuda Palestina di daerah masjid, dan di berbagai bagian Yerusalem Timur.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Kemudian pada Rabu, Israel memutuskan mencegah semua jama’ah muslim memasuki masjid. Para tentara Israel lalu menyerang jama’ah yang berhasil masuk ke masjid Al-Aqsa, dengan menembakkan bom gas di dalam masjid dan sekitarnya, yang menyebabkan puluhan orang cedera.
Selain itu, banyak warga Palestina yang diculik dan puluhan lainnya terluka, dalam tindakan pelanggaran berkali-kali oleh tentara, polisi dan kelompok fanatik Israel yang menargetkan jama’ah di masjid dan sekitarnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta polisi untuk bertindak tegas dalam mengakhiri semua protes warga Palestina di Masjid al-Aqsa, dan di kawasan Yerusalem yang diduduki. Ia juga menurunkan lebih banyak tentara dan polisi Israel ke daerah itu. (T/P007/R12)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel