Al-Quds, 15 Dzulhijjah 1435 H/ 9 Oktober 2014 M (MINA) – Puluhan warga Palestina terluka pada Rabu dan beberapa lainnya ditangkap setelah Polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Al-Quds, di tengah seruan Entitas Yahudi dalam mengatur kunjungan ke masjid untuk menandai hari libur Yahudi.
Polisi Israel bentrok dengan jamaah yang berkumpul di dekat masjid sejak semalam untuk mengusir setiap pintu yang dimasuki oleh pemukim ilegal Yahudi ke dalam masjid.
Para petugas keamanan Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet berlapis serta melukai banyak jamaah. Sebagaimana kantor berita Palestina, Wafa dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (9/10).
Tak lama setelah serangan dimulai, polisi menangkap para jamaah, petugas kemanan Israel juga menargetkan jamaah dengan bom api dan gas air mata, melukai banyak dari jamaah, termasuk beberapa diantaranya serius.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sejak tadi malam, polisi mengepung masjid dan mencegah warga dari segala usia serta melarang laki-laki di bawah usia 60 masuk. termasuk Kepala Wakaf Islam, Azzam al-Tamimi, juga ditolak masuk.
Selain itu, puluhan jamaah yang berkumpul di dalam bangunan selatan masjid terpojokkan ketika polisi mengejar mereka dan menembakkan gas air mata serta gas beracun pada mereka.
Banyak diantara jamaah yang menghirup gas air mata dan membutuhkan perawatan medis. Bagian masjid yang dilengkapi dengan karpet, juga sebagian rusak dan beberapa bagian dari karpet dibakar oleh bom api Israel.
Dalam hal ini, Entitas Yahudi dan pemukim ilegal Israel diizinkan masuk ke masjid serta dijaga ketat polisi keamanan Israel.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sebelumnya, beberapa organisasi Israel mengatur kunjungan ke masjid, tempat paling suci ketiga dalam Islam. Sebagai tanggapan, ratusan jamaah Palestina berkumpul dan tinggal di dalam masjid sejak semalam, bertujuan untuk menghadang masuknya pemukim ilegal Yahudi.
Sekretaris Jenderal Komite Islam-Kristen untuk Mendukung tempat-tempat suci, Hanna Issa, memperingatkan terhadap insiden penyerangan yang dilakukan oleh Kepolisian Israel di al-Aqsha terhadap warga Palestina.
Menurutnya, sasaran dari serangan itu adalah pelanggaran yang sangat serius, sebab tidak hanya terkait salah satu tempat paling suci Islam, tetapi juga sejarah, warisan dan identitas Palestina.
Hakim Agung Palestina, Mahmoud al-Habbash juga berkomentar mengenai insiden tersebut, ia menegaskan, hanya orang Palestina, Muslim dan Arab yang memiliki kedaulatan atas masjid dan semua situs keagamaan lainnya di Palestina.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menyayangkan tindakan brutal Israel dan menyebutnya bisa merusak langkah-langkah perdamaian yang saat ini sedang dilakukan kedua belah pihak.
“Kita semua harus melihat apa yang terjadi di sekitar kita, dan Israel harus menyadari bahwa langkah-langkah perdamaian dirusak oleh tindakan seperti itu,” katanya. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza