Riyadh, MINA – Arab Saudi pada Kamis (30/11) mencegat dan menembak jatuh sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi di dekat Kota Khamis Mushait di barat daya, kata laporan Al-Arabiya.
Itu adalah rudal balistik kedua yang ditembakkan dari Yaman bulan ini, setelah sebuah roket sebelumnya ditembak jatuh di dekat Bandara Raja Khaled di pinggiran utara Ibu Kota Riyadh.
“Rudal tersebut dihancurkan tanpa menimbulkan korban jiwa,” kata Kantor Berita Saudi (SPA) mengutip juru bicara koalisi pimpinan-Saudi, Turki Al-Maliki.
Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman telah menutup akses udara, darat, dan laut dalam sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menghentikan arus senjata Iran ke Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman. Blokade tersebut telah mengurangi impor makanan bagi tujuh juta orang yang di ambang kelaparan.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
“Pertahanan udara mencegat sebuah rudal balistik, ditembakkan oleh Houthi ke Khamis Mushait,” kata Al-Arabiya di akun Twitter-nya, tanpa memberikan rincian.
Houthi dan milisi sekutu yang setia kepada mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang telah menembakkan puluhan rudal ke wilayah Saudi sejak perang pecah, mengatakan lewat kantor berita resmi mereka, SABA, bahwa mereka telah meluncurkan rudal balistik jarak menengah yang “mencapai target militer dengan presisi tinggi”.
SABA yang mengutip seorang sumber militer menambahkan, “uji coba yang berhasil tersebut adalah awal baru peluncuran rudal buatan lokal.”
Saudi dan sekutu yang menerima bantuan logistik dan intelijen dari Amerika Serikat, menuduh Houthi menjadi proxy Iran.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Koalisi tersebut telah meluncurkan ribuan serangan udara terhadap Houthi yang masih menguasai banyak pusat populasi dan kota utama Yaman, termasuk Ibu Kota Sana’a dan pelabuhan strategis dan Kota Hodeidah.
Konflik tersebut telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan menewaskan lebih 12.000 orang. (T/R11/R01)
Mira News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel