Logar, Afghanistan, 27 Syawwal 1435 / 23 Agusutus 2014 (MINA) – Militer Amerika Serikat (AS) kembali melakukan kejahatan dengan serangan pesawat tanpa awak (drone) ke Afghanistan yang mengakibatkan setidaknya tiga warga sipil tewas.
Serangan udara pada Jumat itu juga melukai dua warga Afghanistan lainnya, di provinsi Logar, bagian timur negara yang dilanda perang itu. Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Menurut laporan, pihak berwenang Afghanistan telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.
Pada 10 Agustus lalu drone AS juga malakukan serangan di bagian timur dan selatan Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 26 orang.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Salah satu serangan Drone tersebut terjadi di provinsi Nangarhar pada Ahad (10/8) telah menewaskan sedikitnya lima orang serta melukai dua anak-anak. Sebelumnya, serangan udara lain di Provinsi Helmand juga merenggut nyawa sedikitnya 21 orang.
Korban sipil dari serangan yang dipimpin AS telah menjadi masalah serius pertentangan antara Kabul dan Washington.
AS melakukan “pembunuhan yang ditargetkan” melalui serangan drone di beberapa negara Muslim seperti Yaman, Pakistan, Afghanistan dan Somalia.
Washington mengklaim target serangan pesawat tak berawak adalah militan, namun para pejabat setempat dan saksi membantah sebab warga sipil yang telah menjadi korban utama dari serangan selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Orang-orang Afghanistan dan para pejabat negara itu telah memprotes korban sipil pada banyak kesempatan, tetapi serangan pesawat tak berawak AS terus berlanjut.
PBB dan beberapa organisasi hak asasi manusia telah mengidentifikasi Amerika Serikat sebagai negara nomor satu di dunia pelaku pembunuhan yang menggunakan serangan pesawat tak berawak di Pakistan dan Afghanistan.
Pada tahun 2001 lalu, Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afghanistan sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror sesudah penyerangan Menara kembar di New York.
Serangan itu telah menurunkan militan Taliban dari puncak kekuasaan, tapi ketidakamanan terus terjadi di negara itu, meskipun ribuan pasukan asing pimpinan As telah dihadirkan. (T/K09/P2 ).
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)