Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAGI-LAGI PEMBANGUNAN MASJID DITOLAK DI AMERIKA SERIKAT

Septia Eka Putri - Jumat, 5 Desember 2014 - 05:39 WIB

Jumat, 5 Desember 2014 - 05:39 WIB

744 Views ㅤ

Foto : On Islam

Georgia-Over-Mosque-Block-300x225.jpg" alt="Foto : On Islam" width="300" height="225" /> Foto : On Islam

Atlanta, 11 Shafar 1436/4 Desember 2014 (MINA) – Lagi-lagi pembangunan masjid ditolak di Amerika Serikat. Dewan Kota Kennesaw, 30 km barat laut Atlanta, Georgia, menolak izin pembangunan masjid di kota itu dalam pemungutan suara awal pekan ini.

Komunitas tertentu di kota itu juga sedang   mengumpulkan dukungan untuk menolak pembangun masjid tersebut.

Ikhwal  ini telah membuat marah umat Islam karena itu sedang dipertimbangkan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan atas penolakan masjid yang dianggap sebagai pelanggaran pada kebebasan beragama.

“Sudah pengalaman kami bahwa setiap saat komunitas Muslim di mana saja berusaha untuk memperluas atau membangun masjid atau hal lain yang dilakukan  lembaga,  akan mendapat penentangan,” Ibrahim Hooper, juru bicara Council on American-Islamic Relations di Washington.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

“Selalu ada stereotip penentangan, “kata Hooper. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Komentar Hooper disampaikan setelah Dewan Kota di Kennesaw, Georgia, Senin malam,  menolak permohonan pembangunan masjid melalui pemungutan suara dengan hasil 4 menolak -1 setuju.

Menurut juru bicara kota Kennesaw, Pam Davis, keputusan itu mengacu pada  peraturan tata ruang/zonasi yang tidak mengizinkan adanya tempat ibadah di pusat perbelanjaan tertentu.

“Ini adalah masalah zonasi penggunaan lahan,” tuturnya.

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Komunitas Muslim menolak argumen ini, dengan menyatakan, penolakan pembangunan masjid ini sebagai berlawanan dengan Amandemen Pertama konstitusi AS tentang kebebasan warga.

“Kami pikir itu diskriminatif, dan melanggar ketentuan tentang hak warga berbagai agama yang setara,” kata Douglas Dillard, seorang pengacara untuk warga Muslim mengatakan kepada Harian Marietta Journal.

“Mereka tidak punya alasan untuk menolak ini, karena itu warga mungkin mengajukan gugatan menantang keputusan dewan,” katanya.

Mengenai hak yang setara ini, juru bicara kota Kennesa, mengakui, memang  sebuah gereja Kristen telah diizinkan untuk beroperasi di sebuah pusat perbelanjaan lain di kota itu. Kennesaw, sebuah kota 30.000 warga sekitar 30 km sebelah barat laut dari Atlanta.

Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel

“Lokasi yang  benar-benar berbeda zonasi dari zona di mana warga Muslim berusaha untuk mendirikan masjid,” kata juru bicara kota.

Dilaporkan di seluruh AS, pembangunan masjid telah menghadapi penentangan sengit akir-akhir  ini.

Setidaknya 18 proyek Masjid – dari Mississippi ke Wisconsin – telah menghadapi penentangan dengan beragam dalih termasuk kekhawatiran memacetkan lalu lintas dan takut pada terorisme.

Telah terjadi 2.011  kasus perusakan masjid termasuk pembakaran dengan iming-iming hadiah AS $ 5.000 ditawarkan untuk yang mau melakukannya.

Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC

Sementara itu di New York, daerah multikultural, yang pernah menjadi korban serbuan teroris yang merubuhkan menara kembar,  sebuah masjid yang diusulkan dibangun dekat lokasi Ground Zero (lokasi menara kembar) telah menjadi debat publik dan politik nasional.

Antaranya ada yang berpendapat, bangunan masjid di sana akan menjadi penghinaan bagi ummat Islam untuk mengenang peristiwa 9/11 tersebut. Tapi kaum pendukung pembangunan masjid mengatakan, masjid justru akan mengirim pesan toleransi pasca 9/11. (T/P007/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Biden Lebih Dulu Jamu Presiden Israel

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
Internasional
Internasional
Indonesia