Laguna Venesia adalah teluk tertutup di Laut Adriatik, Italia utara, kawasan tempat kota Venesia berada.
Istilah laguna itu sendiri maknanya adalah sekumpulan air asin yang terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa pasir, batu karang atau semacamnya. Jadi, air yang tertutup di belakang gugusan karang atau pulau-pulau atau di dalam atol.
“Flora dan fauna di laguna tidak berubah selama penguncian (lockdown) dalam rangka menghadapi pandemi Corona. Apa yang telah berubah adalah kesempatan kita untuk melihatnya,” kata ahli zoologi Andrea Mangoni, yang memasukkan kameranya ke perairan Venesia yang biasanya keruh untuk mengamati kehidupan.
Terekam kepiting mencoba mengambil lensa kamera, ubur-ubur mendorong diri mereka sendiri di dekat permukaan, kelompok ikan berenang dengan damai, krustasea menempel teguh pada dermaga kota yang terkenal, dan rumput laut dari setiap warna berembus lembut dalam arus.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Virus corona telah mengosongkan Venesia dari jutaan turis sejak awal Maret 2020 dan perairannya tidak lagi digerakkan oleh ribuan kapal, taksi, vaporetti, dan gondola yang biasa melintasinya.
Bagi Mangoni, ini adalah kesempatan untuk menemukan kembali ekosistem yang sangat beragam yang menghuni Laguna Venesia. Filmnya tentang ubur-ubur berenang perlahan meskipun air kanal tembus oleh cahaya telah menyebar di media sosial.
“Sekarang kita bisa melihat 50 atau 60 sentimeter, dan kadang-kadang bahkan satu meter dari permukaan. Akibatnya, kita bisa melihat hewan yang secara harfiah tersembunyi di perairan keruh,” katanya, sebagaimana dimuat di AFP 28 April 2020.
Mangoni mengatakan, dia belum pernah melihat perairan sejernih itu selama 20 tahun dia bekerja di Venesia.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
“Satu-satunya perbedaan adalah bahwa beberapa hewan yang sebelumnya terdegradasi ke kanal yang lebih besar atau lebih luas di laguna, sekarang dapat pergi sejauh ke pusat kota sejak lalu lintas gondola, perahu motor dan perahu kecil telah berhenti,” katanya.
Urban ubur-ubur
Marco Sigovini adalah peneliti di Institut Ilmu Kelautan Venesia (ISMAR-CNR). Ia mengatakan telah melihat spesies laut di pusat bekas negara kota itu untuk pertama kalinya.
“Fauna dan flora Laguna Venesia jauh lebih beragam dan menarik daripada apa yang dipikirkan orang,” katanya.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
“Yang menurun di kota ini bukan hanya lalu lintas dengan polusi yang dihasilkan oleh kapal, tetapi juga kebisingan, yang merupakan jenis polusi lain dan mengganggu banyak organisme laguna.”
Namun demikian, ia tidak terkejut melihat berapa banyak ubur-ubur yang diamatinya.
“Selama 20-30 tahun terakhir, ubur-ubur meningkat secara umum. Mereka datang ke laguna lebih sering, terutama pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, mungkin dibawa oleh arus,” katanya.
“Biasanya, ada banyak lalu lintas sehingga kemungkinan banyak dari mereka sering terbunuh.”
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Mangoni mengambil gambar dan video dalam perjalanannya ke tempat kerja dan mengatakan, kehidupan di Venesia akhir-akhir ini “seperti berada di terumbu karang.”
“Jumlah warna dan bentuk kehidupan sangat luar biasa, yang membuat laguna unik,” katanya.
Tapi Sigovini tidak berpikir bahwa perubahan akan bertahan lama bagi fauna Venesia.
“Kemungkinan besar beberapa bulan ini tidak akan cukup untuk benar-benar mengubah kualitas ekosistem kita,” katanya. (AT/RI-1/P1)
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Sumber: Nahar Net
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?