Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Land Day Palestina, Sebuah Tuntutan Keadilan, Seruan bagi Dunia

Redaksi Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

4 Views

peringatan Land Day Palestina (foto: Wafa)

Oleh Rachmat Asyari M.Pd, Kabid Litbang Aqsa Working Group (AWG)

Land Day atau Hari Tanah adalah sebuah reaksi atas keputusan pemerintah Zionis Israel di bawah Perdana Menteri Yitzhak Rabin (1974-1995) kala itu untuk menyita 4.900 hektar tanah milik warga Palestina di wilayah Galilea yang terjajah.

Pada 6 Maret 1976, di Kota Nazaret, Komite Nasional untuk Pertahanan Tanah menyeru kepada penduduk Arab, lembaga-lembaga perwakilan dan semua kelompok di Palestina untuk melakukan aksi mogok massal dan demonstrasi pada 30 Maret 1976, serta menyatakan hari itu sebagai Hari Tanah. Mereka menuntut diakhirinya kebijakan penyitaan tanah oleh Zionis Israel.

Aksi protes dihadapi dengan brutal oleh pasukan pendudukan Israel. Enam orang syahid, sekitar 50 orang terluka dan 300 orang ditahan polisi Israel.

Baca Juga: Indahnya Merayakan Idul Fitri di Dukuh Sambungkasih, Ketika Maaf Menjadi Bahasa Universal

Kebijakan Israel merebut tanah Palestina terus berlangsung dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, ketika aksi genosida Israel di Gaza berlangsung, Israel telah merampas 23,7 km persegi tanah Palestina di Tepi Barat.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich bahkan menjanjikan satu juta pemukim baru di Tepi Barat. Bagi Israel, pembangunan pemukiman ilegal merupakan jalan pintas untuk merebut tanah Palestina dan mencegah terbentuknya negara Palestina.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengingatkan bahwa tindakan Zionis Israel yang terus meningkatkan jumlah pemukiman ilegal, berisiko menghilangkan negara Palestina.

Upaya merebut tanah Palestina juga terjadi di Jalur Gaza. Pada 4 Februari 2025, saat terjadi gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Presiden AS Donald Trump tanpa malu mengungkapkan keinginannya untuk mengambil alih Gaza dan membangun ‘Riviera of Middle East’.

Baca Juga: Panduan Merayakan Idul Fitri Berdasarkan Sunnah

Trump meminta negara-negara sekitar, seperti Mesir dan Yordania, untuk menerima warga Gaza. Dengan dalih saat ini Gaza merupakan daerah yang tidak layak huni, maka perlu waktu untuk membangun kembali Gaza setelah kehancuran bangunan dan infrastruktur di seluruh wilayah.

Land Day telah menjadi simbol persatuan seluruh rakyat Palestina di seluruh dunia, bahwa tanah Palestina adalah milik rakyat Palestina. Rakyat Palestina, baik yang berada di daerah pendudukan maupun di dalam Israel, memperingati Land Day setiap tanggal 30 Maret dengan mengadakan aksi protes dan menanam pohon zaitun, sebagai simbol hubungan mereka dengan tanah Palestina.

Land Day menjadi momentum bagi dunia untuk mengingat pentingnya keadilan bagi Palestina dan hak mereka atas tanah airnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Meraih Kemenangan Hakiki: Idul Fitri sebagai Momentum Perubahan

Rekomendasi untuk Anda