Jakarta, MINA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan keseriusannya dalam implementasi program penguatan moderasi beragama.
Selain sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, Moderasi Beragama juga menjadi amanah khusus Presiden Joko Widodo yang diberikan kepadanya.
“Moderasi Beragama ini merupakan program delivery dari Presiden ketika saya dipanggil untuk menakhodai Kementerian Agama. Saya tidak main-main terhadap program ini. Saya sangat serius dengan program Moderasi Beragama,” tegas Gus Menag saat berdiskusi dengan Tim Pokja Moderasi Beragama (MB) Kemenag di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta, Jumat (30/4/2021).
Tim Pokja Moderasi Beragama dipimpin oleh Sekjen Kemenag Nizar. Hadir, konsultan Alissa Wahid, Staf Khusus Menag Bidang Kerukunan Umat Beragama Ishfah Abidal Aziz, Sekretaris Pokja Imam Safei, Plt Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Mastuki, Kepala Biro Perencanaan Ali Rokhmad, dan sejumlah anggota lainnya dari tim Pokja Moderasi Beragama.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Tim Pokja ini sudah menyelesaikan peta jalan Moderasi Beragama. Saat ini, Kemenag sedang mengajukan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukumnya.
Peta jalan tersebut nantinya akan menjadi panduan bersama, tidak hanya oleh jajaran Kemenag, tapi juga Kementerian/Lembaga serta instansi terkait lainnya.
“Saya akan tanyakan ke Setneg terkait perkembangan penerbitan Perpresnya,” tegas Gus Menag.
Selain peta jalan, sejumlah langkah implementasi program Moderasi Beragama juga sudah dilakukan Kemenag dalam satu tahun terakhir.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Menurut Sekjen Kemenag Nizar Ali, program penguatan MB yang sudah berjalan antara lain Pendidikan dan Latihan (Diklat). Diklat Moderasi Beragama diberikan kepada pegawai, pejabat, dosen, hingga mahasiswa.
“Kita masih terus melakukan berbagai program seperti Training of Trainers (ToT), deteksi dini konflik keagamaan, dan dialog lintas agama juga masih dilakukan,” kata Nizar Ali.
“Ke depan kita akan melahirkan instruktur nasional Moderasi Beragama. Ada masternya, fasilitator, dan narasumber Moderasi Beragama,” sambungnya.
Selain itu, Kemenag juga sudah melakukan riset terkait MB. Upaya lainnya adalah publikasi konten moderasi beragama, utamanya di media sosial.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Konsultan Tim Pokja Moderasi Beragama Alissa Wakhid menambahkan, road map implementasi Moderasi Beragama juga sudah disiapkan regulasinya.
“Kita tunggu Perpresnya, dan yang ditunggu adalah rool out-nya. Secara formalnya program moderasi beragama sudah digerakkan,” kata Alissa.
Disampaikan Alissa, soft launching Moderasi Beragama juga sudah dilakukan. Namun, program ini belum benar-benar dibuka untuk publik.
“Ini konsekuensinya karena Perpres belum terbit,” tambah Alissa.
“Bagi Saya, penguatan moderasi beragama sesungguhnya berlaku pada semua lapisan bangsa,” tambah Alissa.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi kinerja Pokja Moderasi Beragama. Gus Menag menilai apa yang sudah disiapkan dan dilakukan sangat baik dan harus dilanjutkan.
“Laporan Pokja ini melampaui ekspektasi saya. Saya sangat senang. Terimakasih atas kerjasama baik semuanya,” pungkasnya.
Menag berharap, bisa segera disiapkan kantor sekretariat Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama. (L/R2/R1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio