Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Preventif Polri Tangani Kasus Penyerangan Ulama

Admin - Kamis, 22 Februari 2018 - 01:08 WIB

Kamis, 22 Februari 2018 - 01:08 WIB

92 Views ㅤ

Foto; Rahmie/MINA

(Foto: Rahmie/MINA)

Jakarta, MINA – Peristiwa penyerangan beberapa ulama akhir-akhir ini menjadi fokus Polri untuk mengungkap dalang dibalik kasus tersebut.

Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ari Doni Sukmanto mengatakan telah melakukan langkah preventif dalam menangani kasus penganiayaan ulama.

“Pak Kapolri sudah memerintahkan kepada seluruh kapolda untuk memberikan perlindungan dan rasa aman kepada para ulama dan tokoh agama dengan turun ke lapangan,” katanya di sela pertemuan tertutup MUI, Polri, dan BNPT, Rabu (21/2), Jakarta.

Dia menjelaskan, seluruh jajaran polda nantinya akan melakukan patroli untuk melindungi para ulama dan pesantren dari tindakan yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Pihaknya memerintahkan kepada reserse berkoordinasi dengan pemerintahan daerah khususnya dinas sosial untuk melakukan patroli bersama.

“Jika ada seseorang yang berprilaku kira-kira menunjukkan keanehan yang bisa menimbulkan suatu keresahan, dinas sosial akan mengamankan kemudian melakukan pendalaman,” jelasnya.

Langkah selanjutnya, Ari mengatakan, dirinya akan meminta data orang gila yang baru keluar dari rumah sakit jiwa yang akan menjadi bahan kajian.

“Kita akan mendata, siapa saja yang baru keluar dan di mana dia sekarang,” katanya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Dalam Proses

Setidaknya ada 5 orang yang sudah ditangkap dan dalam proses penyelidikan untuk kasus penganiayaan ulama yang terjadi sejak Desember lalu. Ada sekitar 21 kasus yang tersebar di seluruh Indonesia, kekerasan paling banyak terjadi di Jawa Barat, dan yang lainnya di Aceh, Banten, DKI Jakarta dan Yogyakarta.

“Sudah kita lakukan proses, jika ada seseorang melakukan penganiayaan yang tidak normal, kan perlu waktu dari ilmu ahli psikiater untuk menggali informasi,” katanya.

Dia menambahkan, “Dengan metode spiral kita akan mencari siapa sih sebenarnya dia ini. Kalau kita kaitkan, misalnya, ada tidak konspirasi di balik ini. Nah itu berangkat dari fakta yang kita dapatkan nanti,” tutupnya. (L/P3/RI-1)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah