Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LANTAI SATU MASJID AN-NUBUWWAH AKAN DIGUNAKAN UNTUK SHOLAT I’ED

Nur Hadis - Sabtu, 27 Juni 2015 - 22:08 WIB

Sabtu, 27 Juni 2015 - 22:08 WIB

639 Views

Pengerjaan Masjid terbesar di Lampung, An-Nubuwwah masih terus berjalan di bulan Ramadhan. Photo : Reza/MINA
Pengerjaan Masjid terbesar di Lampung, An-Nubuwwah masih terus berjalan di bulan Ramadhan. Photo : Reza/MINA
Pengerjaan Masjid terbesar di Lampung, An-Nubuwwah masih terus berjalan di bulan <a href=

Ramadhan. Photo : Reza/MINA" width="300" height="188" /> Pengerjaan Masjid terbesar di Lampung, An-Nubuwwah masih terus berjalan di bulan Ramadhan. Photo : Reza/MINA

Lampung Selatan, 10 Ramadhan 1436/27 Juni 2015 (MINA ) – Di bulan Ramadhan ini para pekerja pembangunan Masjid An-Nubuwwah tetap     melaksanakan pekerjaan untuk segera menyelesaikan pembangunan yang digadang-gadang sebagai masjid yang terbesar di Provinsi Lampung ini.

 

Direncanakan lantai satu masjid ini akan dapat digunakan untuk sholat Idul Fitri yang akan datang.

Pantauan Mi’raj islamic News Agency (MINA) di lokasi pembangunan Masjid Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan pada Sabtu, (27/6) para pekerja masih terus menyelesaikan proses pembangunan yang sudah memasuki tahap Up Structure untuk pekerjaan tiang penyangga utama.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Nasirudin, Wakil Pimpinan Proyek (pimpro) Pembangunan Masjid An-Nubuwwah menjelaskan kepada MINA, pekerjaan tetap terus berjalan di bulan Ramadhan tahun ini.

Menurutnya, pekerjaan sudah sampai pada pengerjaan tiang penyangga utama, untuk perakitan besi dan persiapan pengecorannya.

Pengerjaan tiang penyangga utama baru mencapai sekitar 17 % , namun ditargetkan akan selesai 100 % pada 20 Ramadhan mendatang.

Ramadhan yang sudah berjalan sepuluh hari ini tidak menjadi kendala apapun bagi pekerja. Hanya saja selama Ramadhan para pekerja menyesuaikan jam kerja mereka, yang biasanya mulai pada jam tujuh pagi sampai jam lima sore, pada bulan Ramadhan ini hanya sampai jam tiga sore, namun dilanjutkan bekerja lagi dari ba’da Isya sampai jam sebelas malam.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Menurut Nasirudin, usaha para pekerja untuk memaksimalkan pekerjaan meskipun di bulan Ramadhan itupun didukung oleh Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur.

“Selama itu hak, maka Insya Allah, Allah akan meridhoi, ” tutur  Nasirudin menirukan perkataan salah satu Pembina Ponpes Al-Fatah yang menginginkan pekerjaan pembangunan Masjid ini segera selesai.

Tukang adalah jamaah dari berbagai provinsi

Pada tahapan ini Masjid An Nubuwwah dikerjakan oleh tukang-tukang yang berasal dari beberapa Provinsi perwakilan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) se-Indonesia.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

“Kita gilir, sebelumnya kita datangkan tukang dari Jambi, Palembang, dan Bogor Jawa Barat. Ini memang adalah amanah dari Pembina kami di Pusat, agar semua merasa memiliki masjid ini, dan akan terus bergulir ke provinsi lain di Kalimantan Jawa Timur, Jawa Tengah dan lain-lain, “ ujar Nasirudin.

Dengan dihadirkannya tukang dari berbagai daerah ini diharapkan seluruh umat Islam khususnya Indonesia merasa memiliki Masjid yang pola penggunaannya akan meniru berbagai fungsi Masjid Nabawi di masa Rasulullah dan sahabat.

Diantaranya yaitu, Masjid ini akan menjadi pusat kegiatan umat, tidak hanya untuk shalat namun juga untuk kegiatan-kegiatan lain.

Abdul Hakim, salah seorang pekerja asal Tegal, Jawa Tengah,  kepada MINA mengatakan, bekerja di Lampung hanya untuk mengharap Ridha Allah semata.

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

“Alhamdulillah tidak ada kendala apapun walau dalam keadaan berpuasa, saya hanya mengharap Ridha Allah saja, bersama ikhwan lain untuk membangun Rumah Allah ini, “ katanya.

Masjid yang nantinya akan dilengkapi dengan Kantor Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) Online, Radio Al-Fatah, Kantor Berita Islam Mi’raj, dan lain-lain.

Pembiayaan pembangunan mengandalkan infaq dan shadaqah dari kaum muslimin Indonesia khususnya dan muslimin seluruh dunia umumnya.

“Kita ambil donasi dari masyarakat Indonesia, namun ada juga dari pribadi warga negara di luar Indonesia seperti Malaysia, Thailand, dan lain-lain yang menginfakkan hartanya untuk menyelesaikan Masjid ini, “ ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI

Dibutuhkan sebesar kurang lebih Rp. 13 Milyar untuk mengerjakan Masjid ini sampai selesai, dan sampai tahap pengerjaan Tiang Penyangga Utama ini sudah menelan biaya sebesar Rp. 2 Milyar.

Target Idul Fitri digunakan

Nasirudin menuturkan, Pembina Utama Ponpes Al-Fatah yang juga Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur, menginginkan lantai satu masjid ini sudah bisa digunakan untuholat Idul Fitri tahun ini,

Lebih lanjut dia menjelaskan, Idul Fitri tahun ini pengelola Masjid akan mengundang umat Islam se-Provinsi Lampung untuk shalat bersama di Masjid ini sekaligus juga mengukur kapasitas jama’ah Masjid yang berukuran 52 x 52 M yang diperkirakan bisa menampung 6.000 – 7.000 jama’ah ini.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan

Menurutnya, pengerjaan pembangunan masjid ini masih memerlukan dana yang tidak sedikit, masih dibutuhkan dana sekitar Rp. 10 Milyar lagi untuk menyelesaikannya.

Kaum muslimin yang ingin mendermakan hartanya untuk membangun rumah di Surga bisa menginfakkannya ke  Rekening Bank BRI nomor 06600-1000-271-302, Bank Mandiri Nomor 11400-1075397-1, Bank BNI Nomor : 03558-74883, atas nama  Panitia Pembangunan Masjid An-Nubuwwah. (L/nrz/K08/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Indonesia